-Jebakan-

440 87 4
                                        

Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi dan Rose akan menjalankan rencananya. Dia akan kemansion Jeffri secara diam diam tanpa diketahui oleh siapa siapa.

Secara perlahan lahan dia berganjak keluar dari mansion melalui pintu belakang.

Rose berlari menghampiri taksi yang terparkir jauh dari halaman mansion. Dia memang sudah memesan taksi agar gampang untuk dirinya tiba di mansion Jeffri.

Tidak butuh waktu yang lama, taksi yang dinaiki oleh Rose akhirnya tiba dimansion Jeffri. Rose meminta supir taksi untuk menunggunya karena dia hanya akan bertemu Jeffri sebentar.

Ding dong~

Beberapa menit kemudian, pintu mansion dibuka dan keluarlah sosok Jeffri yang tersenyum "Ayo masuk Sayang"

Rose mengikuti langkah Jeffri yang memasuki mansion "Aku tidak mau basa  basi. Dimana buktinya?"

Jeffri memeluk pinggang Rose "I miss you so much" bisiknya.

"Lepas!" Rose mendorong Jeffri menjauh darinya "Aku hanya butuh bukti Jef!"

Jeffri terkekeh "Sayang, apa kamu fikir aku bodoh? Untuk apa aku menyerahkan sesuatu yang bisa membuatkan aku dihukum?"

"Tapi kamu sudah berjanji sama aku Jef! Aku sudah mengikuti semua keinginan kamu. Aku bahkan menerima pernikahan kita dulu demi melindungi Jane!"

Secara tiba tiba Jeffri mencengkram pipi Rose "Awalnya gue masih berbaik hati sama lo si tapi sekarang lo sendiri yang memancing emosi gue"

Srett

Rose menelan ludahnya dengan kasar ketika Jeffri tiba tiba merobek baju yang dipakainya itu.

"Kamu mau ngapain hah!?" Marah Rose.

Bukannya menjawab, Jeffri malah mengacak acak rambut Rose.

Brukk

Dengan kasarnya dia menghempaskan Rose kelantai "Gue tidak akan pernah membiarkan Jane bahagia! Gara gara orang tuanya, gue kehilangan orang tua gue!"

"Maksud kamu apa Jef!?! Kamu yang membunuh orang tua Jane bukan!?!"

"Iya! Gue yang membunuh orang tua Jane! Itu karena orang tua dia yang menyebabkan kematian orang tua gue!" Sentak Jeffri.

"Kamu gila!" Marah Rose.

Jeffri berseringai "Gue memang gila! Gue akan memastikan Jane mati ditangan gue tapi sepertinya gue harus membunuh lo duluan deh"

Rose sontak mundur ketakutan ketika Jeffri menghampirinya dengan membawa pisau ditangannya.

"J-jangan Jeff" Rose sudah mengeluarkan air matanya. Dia benar benar ketakutan saat ini.

Brughhh

"Arghhh" Jeffri sontak berteriak ketika Rose tiba tiba menendang selangkangannya. Wanita itu bangkit dan bergegas berlari keluar dari mansion itu.

"Sialan!" Umpat Jeffri. Dia tidak akan mengejar Rose karena dia sudah mempunyai rencana yang lain.

*

Pagi harinya, Rose berusaha terlihat biasa saja. Dia tidak ingin Jisoo tahu kalau dia keluar secara diam diam tadi malam.

"Kamu kenapa?" Pertanyaan dari Jisoo membuatkan Rose tersentak.

"A-aku kenapa?" Bingung Rose.

"Kamu kelihatan aneh. Kamu baik baik saja?"

"Eoh. Aku baik baik saja. Aku hanya merindui Jane" sahut Rose tidak sepenuhnya berbohong.

Jisoo tersenyum "Mungkin beberapa hari lagi Jane bakalan pulang"

"Aku sudah tidak sabar. Ngomong ngomong, apa Oppa tahu kondisi Appa?"

"Appa kamu baik baik saja kok. Jeffri bahkan tidak pernah menemui Appa kamu" jelas Jisoo

"Syukurlah" ujar Rose bernafas lega "Apa Oppa bisa menghantar aku untuk ketemu sama Appa?"

"Kapan kamu mau berangkat?"

"Sekarang saja gimana?"

"Baiklah, ayo"






Rose hanya memantau Danny dari jauh. Terlihat Appa nya yang hanya bersantai dihalaman dengan membaca koran ditangannya.

"Kamu tidak ingin menghampiri Appa kamu?" Tanya Jisoo.

Rose menggeleng "Aku tidak ingin merusak mood Appa. Appa sudah membenci aku dan aku harus mencari bukti duluan agar Appa percaya kalau Jeffri tidak sebaik yang dia fikirkan"

"Soal itu kamu tenang saja. Jane sudah mengirim beberapa orang untuk memantau Jeffri. Kita juga sudah mendapatkan beberapa bukti kalau Jeffri bekerja sebagai penjual narkoba"

"Apa buktinya?" Tanya Rose.

"Rekaman dan data jual beli narkoba atas nama Jeffri. Bukti itu saja sudah bisa membuatkan Jeffri ditahan polisi"

"Terus kenapa tidak langsung menyerahkan bukti itu kepada polisi?"

"Jane masih ingin mengumpulkan lebih banyak bukti. Dia juga ingin Jeffri dihukum atas KDRT kepada kamu sewaktu kalian masih menikah dan dia juga mau Jeffri dihukum karena sudah membunuh orang tuanya"

"Bisa aku tahu apa yang sebenarnya terjadi sama orang tua Jane dan orang tua Jeffri?"

Jisoo mengangguk "Orang tua Jane sama orang tua Jeffri itu dulu adalah partner business. Mereka cukup akrab tapi secara tiba tiba perusahan keluarga Jane mengalami masalah. Ternyata semua itu adalah ulah orang tua Jeffri dan secara tiba tiba orang tua Jane meninggal dan ianya pasti ulah orang tua Jeffri. Tapi setelah kejadian itu, orang tua Jeffri juga ditemukan meninggal. Jeffri fikir itu adalah ulah Jane. Dan apa yang dapat aku simpulkan ialah, Jeffri ingin membalas dendam kepada Jane dengan menggunakan kamu. Kamu sama Jane cukup akrab dikampus bukan? Dan Jeffri tahu kalau Jane suka sama kamu gara gara itu juga Jeffri mengancam kamu agar menikah sama dia. Dia ingin Jane menderita gara gara kehilangan kamu. Dan Jane mula pergi jauh dari hidup kamu setelah kamu menolak lamarannya dan menerima lamaran Jeffri. Waktu itu hidup Jane hancur. Jane benar benar kesepian saat itu. Dia butuh kamu tapi diwaktu yang sama juga kamu menikah sama Jeffri. Gara gara itu Jane berubah. Dia sering mabuk mabukan agar dia bisa melupakan kamu. Ingin sekali dia membenci kamu tapi rasa cinta dia untuk lebih besar dari segalanya"

Cerita dari Jisoo ini membuatkan Rose sadar tentang betapa menderitanya hidup Jane. Hah~ sekarang Rose benar benar merasa bersalah.












  Tekan
    👇

Dark✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang