Sudah seminggu setelah kejadian penculikan itu terjadi dan Jeffri juga sudah berada dipengadilan untuk diberikan hukuman.
Sekarang Jane bersama Jisoo dan Danny sudah berada di gedung pengadilan untuk menyaksikan hukuman yang akan diberikan kepada Jeffri.
"Pengadilan berlangsung. Tahanan nomer 1086, atas nama Jeffri Liam Jung memiliki lebih dari satu kasus. Pertama, KDRT kepada Roseanne Skyler Park ketika mereka masih menjadi suami istri. Kedua, menyimpan bukti pembunuhan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Ketiga, menculik dan melukakan mantan istrinya, Roseanne Skyler Park. Keempat, menjual obat terlarang. Dan yang terakhir, Jeffri Liam Jung, tahanan 1086 menggunakan obat terlarang. Semua kejahatan yang dilakukan oleh tahanan 1086 sudah terbukti lengkap dengan bukti bukti yang menyatakan dia bersalah! Maka pengadilan memutuskan tahanan 1086 iaitu Jeffri Liam Jung bersalah dan diberi hukuman mati"
Tok tok tok
Tiga ketukan palu diatas meja yang terdengar nyaring mengisi ruangan itu mengakhiri persidangan.
Jeffri hanya menunduk dan menerima semua hukumannya dengan pasrah. Dia sudah tahu alasan kematian kedua orang tuanya dan sekarang dia benar benar merasa menyesal. Ternyata, kedua orang tuanya dibunuh oleh renternir karena kedua orang tuanya tidak membayar hutang mereka sebanyak 30Miliyar.
"Lo memang pantas untuk semua itu!" Ujar Jane sebelum Jeffri dibawa pergi dari sana.
"Tolong jaga Rose dengan baik. Gue menyesal" ujar Jeffri.
"Penyesalan lo sudah tidak berguna!" Sahut Jane marah.
"Appa, maafkan aku" lirih Jeffri dengan kedua tangannya yang sudah diborgol.
Plakkk
Danny yang terlanjur emosi langsung menampar Jeffri "Kamu memang cowok brengsek! Andai saya percaya sama Rose, semua ini tidak akan terjadi! Gara gara kamu, Rose terluka!" Marahnya.
"Abeoji, ayo kita pergi" ujar Jane.
Danny mengangguk dan mereka akhirnya berlalu pergi dari sana.
"Jane" panggil Danny ketika mereka ingin memasuki mobil.
"Iya Abeoji?" Sahut Jane.
"Kamu benaran mencintai Rose?" Tanya Danny serius.
Jane tersenyum tipis "Dia cinta pertama aku. Aku sudah mencintai dia disaat aku masih dikampus yang sama seperti dia. Tapi aku sama dia terpaksa berpisah gara gara Jeffri. Dan sampai sekarang aku masih mencintai dia. Dia cinta pertama dan terakhir aku" ujarnya dengan tulus.
Danny menepuk pundak Jane "Panggil saya Appa. Mulai sekarang, kamu calon menantu Appa"
"Gomawo Appa" ujar Jane tersenyum haru.
*
Hanya mesin detak jantung yang kedengaran diruang yang serba putih itu.
Rumah sakit. Disinilah tempat Rose beristirahat selama seminggu ini. Tembakan yang dilepaskan oleh Jeffri membuatkan Rose mengalami luka yang cukup parah. Tembakan didada Rose tidak lah terlalu dalam namun tembakan diperut Rose cukup dalam sehingga dia kehilangan banyak darah. Sekarang dia koma dan kondisinya kritis.
"Rose, ayo bangun. Sekarang Jeffri tidak akan mengganggu kamu lagi. Dia sudah menerima hukumannya. Appa kamu juga sudah mengetahui semuanya loh. Ayo bangun" ujar Lisa yang menemani Rose.
Dia menatap sekeliling ruang inap Rose yang sudah dipenuhi oleh bunga mawar merah yang sentiasa dibawa oleh Jane.
"Jane cinta banget sama kamu. Jangan menyerah ya" ujar Lisa lagi.
Bersamaan dengan itu, pintu ruang inap Rose dibuka dan masuklah sosok Jane bersama Jisoo dan Danny.
"Tidak ada perubahan?" Tanya Jane.
Lisa menggeleng "Kondisinya masih sama"
Jane menghela nafasnya dengan kasar. Dia menghampiri Rose dan mengelus kepala Rose dengan lembut "Rosie, ayo bangun Sayang. Aku janji tidak akan menyakiti kamu lagi. Ayo bangun" lirihnya.
Danny ikut menghampiri Rose "Rose, putri Appa. Maafkan Appa ya. Tolong jangan hukum Appa seperti ini. Appa tidak mau kehilangan kamu. Kamu satu satunya orang yang Appa punya didunia ini. Jangan biarkan Eomma kamu marah sama Appa gara gara Appa gagal menjaga kamu eoh"
"Gimana sama Jeffri?" Tanya Lisa menghampiri Jisoo yang duduk disofa.
"Dihukum mati" sahut Jisoo "Dan dia juga menyesal si. Dia sudah tahu kalau dendamnya selama ini sia sia. Ternyata orang tuanya mati gara gara renternir, bukan gara gara Jane" lanjutnya menjelaskan.
"Penyesalan dia juga sudah tidak berguna si. Apa yang dia lakukan sudah keterlaluan. Sekarang Rose sekarat bahkan Dokter saja sudah mengangkat tangan mereka" ujar Lisa sedih.
Jisoo merangkul Lisa "Kita harus percaya sama Rose. Dia sosok yang kuat"
"Rose memang sosok yang kuat tapi aku tidak yakin dia masih ingin bertahan atas apa yang terjadi. Sudah 2 kali dia kehilangan anaknya bahkan sudah banyak penderitaan yang dia lalui. Aku hanya takut dia memilih untuk bersama Eomma dan anak anaknya. Walaupun aku baru saja menjadi sahabatnya, aku sudah menyayangi dia seperti saudara aku sendiri. Rasanya sakit ketika melihat kondisi dia yang seperti ini" lirih Lisa diakhir kata.
Jane mendengarkan semua perbicaraan antara Lisa dan Jisoo itu. Hatinya terus berdua agar Rose bertahan. Dia tidak ingin kehilangan cintanya itu lagi. Dan jika Rose pergi meninggalkannya, mungkin dia akan kembali tepuruk didalam kegelapan.
Tekan
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark✅
Hayran Kurgu"Sekali lo masuk kesini, lo tidak akan pernah bisa untuk keluar! You are mine, forever mine!" Chaennie📌 Jensé📌 Jentop📌 BxG📌 Fanfiction📌