Lebaran.....

519 55 16
                                    

Ketika suara takbir menggema, Pesantren Gusu dalam keadaan sepi karena sebagian besar santriwan dan santriwati  sedang kembali pulang untuk berkumpul dengan para keluarganya.

Begitupun dengan keluarga Wangxian, lebaran H-2 Lan Wangji memboyong semua anggota keluarganya pulang ke Gusu, karena H-1 keluarga Xicheng akan pulang ke Yunmeng Jiang.Jadilah keluarga Wangxian yang menemani abah Qiren di Gusu.

Pagi itu setelah mengantarkan Keluarga Xicheng ke bandara, Lan Wangji dan Wei Wuxian melanjutkan berbelanja dengan berbagai kebutuhan lebaran,ada beberapa barang yang menurut Wei Wuxian harus di beli yang sebenarnya adalah pesanan sang princess Lan Shi Ying. Yaitu petasan.

Sedangkan para bocah-bocah tidak ikut mengantarkan Xicheng karena ketika Lan Wangji berangkat pagi-pagi mengantarkan Xicheng ,para putra-putranya masih belum bangun.

Hari telah nenjelang siang ketika Lan Wangji dan Wei Wuxian tiba di rumah,terlihat Lan Sizhui dan beberapa santriwan sedang membantu Abah Qiren membungkus sembako dan zakat yang akan di bagikan pada orang-orang  tidak mampu di sekitar Pesantren Gusu ,semuanya akan di distribusikan setelah Ashar.

Mengetahui itu Wei Wuxian terkejut,,"Ahhhh Lan Zhan, aku lupa ,uang yang di amplop untuk para fakir miskin itu aku letakkan dimana?"tanya Wei Wuxian frustasi.

Lan Wangji yang mengetahui itu hanya terkekeh lalu mengelus kepala Wei Wuxian, istrinya memang pelupa,"Wei Ying, bukankah kau meletakkannya sendiri di kopermu?"ujar Lan Wangji.

"Ahhhhh iya,maaf lupa"cengir Wei Wuxian sambil berlari masuk meninggalkan Lan Wangji dengan 4 kantong belanjaan di tangannya.

"Haaaahhh " desah Lan Wangji gemas .

Wei Wuxian sampai di Jingsih, lalu masuk dan segera membongkar isi kopernya dan menemukan uang-uang itu di sana,tersimpan aman.Dia tidak menghiraukan triplet, Shi Ying dan baby Ye yang sepertinya tengah asyik membahas sesuatu, mereka tidak menyadari sang mama yang ada di dekat mereka.

Setelah mendapatkan apa yang di cari Wei Wuxian segera berlari menuju Abah Qiren .

"Weiying hati-hati "peringat Lan Wangji karena melihat sang istri yang berlarian.

"Mn"...jawab Wei Wuxian tak mengindahkan peringatan Lan Wangji.

Hingga....

Praaaaangggg.....sebuah pot jatuh berkeping-keping terkena senggolan Wei Wuxian, beruntung Wei Wuxian tidak terjatuh.

"Lan Zhan maaf,aku akan hati-hati " cicit Wei Wuxian ketika menyadari tatapan tajam sang Suami .

"Mn,hati-hati, aku tidak mau kau terluka "ucap Lan Wangji sambil menscreen seluruh tubuh Wei Wuxian khawatir sang  istri terluka.

Setelah melihat istrinya aman diapun memperbolehkan Wei Wuxian berjalan kembali menuju Abah Qiren.

Sesampainya di sana ,Wei Wuxian segera menyerahkan amplop-amplop tersebut ke Abah Qiren.

"Paman, ini ada sedikit rejeki, paman bisa memasukkan sekalian ke bungkusan itu "ucap Wei Wuxian.

Sambil tersenyum  dengan mata berkaca-kaca Abah Qiren menerima amplop amplop pemberian Wei Wuxian.

Abah Qiren tidak memungkiri kekagumannya  pada  Wei Wuxian, walaupun tingkah lakunya kadang membuat tekanan darahnya naik tapi kebaikan dan ketulusan hatinya tidak diragukan lagi.

"Terimakasih A-Xian, semoga semua ini baermanfaat dan barokah bagi penerimannya ,Aamiin "...

"Aamiin "......

Sedangkan di Jingsih para bocah-bocah tengah asyik berdiskusi.

"Kalian harus siapkan semuanya, dan jangan lupa  besok ok" ujar Xieyun.

Family Trip Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang