- Sheet : 17. Kangen?

8.6K 395 12
                                    

( gambaran suasananya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( gambaran suasananya )

Pulau, seorang gadis cantik sedang tertawa senang karena ia sedang bermain ayunan seraya terus-menerus mencondongkan badannya ke depan kemudian kebelakang agar kecepatan pada ayunan itu menjadi lebih cepat dari sebelumnya.

"Indah banget, kenapa aku baru tau tempat ini?" Kagum Kaiyca, ya, gadis itu adalah Kaiyca yang sudah menghilang tanpa jejak bahkan Rosa dan juga Rajash tidak mengetahui keberadaannya.

"Ini mah akunya aja yang kudet, haha."

Tidak berselang lama senyuman manis di bibir Kaiyca luntur ketika mengingat kedua pahlawan yang berperan penting dalam hidupnya.

"Mami dan papi pasti khawatir banget karna aku ga pamit sama mereka, maaf beribu kali maaf karna aku cuman pengen nenangin diri aku sendiri dulu, gapapa kan?" Monolognya.

Lama-kelamaan ayunan itu berhenti karena tidak ada dorongan lagi dari gadis itu, Kaiyca menurunkan kedua kakinya ke dalam air seraya mengayunkan kakinya kedepan dan kebelakang secara bergantian, ia juga bersandar pada sisi bagian kanan pada tali ayunan sembari juga memegangnya.

"Hidup memang seperti roller coaster, kadang kencang kadang juga bisa lambat tergantung gimana petugas disana mengatur laju dari roller coaster tersebut."

"Jalan pintasnya, hanya satu yaitu kesabaran, lambat laun semuanya akan berhenti dengan sendirinya."

***

Di tempat lain. Leon mengamuk, cowok itu memecahkan barang-barang yang ada di sekitarnya.

Karena ulahnya, keadaan markas sekarang jauh dari kata rapi ... Beling kaca yang berserakan dimana-mana, serta perabotan yang tidak berada di tempatnya dan juga aroma alkohol sangat menyengat di ruangan itu, membuat siapapun yang tidak terbiasa dengan aromanya mungkin akan pingsan.

"Itu teman lo?" Bisik Bevan ke kuping kembarannya-Bahvin.

Nihil, tidak ada respon sama sekali dari Bahvin. Cowok itu hanya diam tanpa berniat untuk membalas Bevan, memang manusia jenis apa yang mau menghabiskan tenaga untuk menjawab pertanyaan konyol dari Bevan?

Jelas-jelas, Leon itu adalah sahabat mereka.

Bevan berdecih, "Cih, lo mah ga asik. Ga bisa di ajak bersyanda."

"Berisik, gue lagi betmut!"

"Halah, gaya-gayaan lo. Batmat, betmut, betmot. Badmood kali, sok iye lagi anjirlah fak kata gue teh."

"Udah keliatan, tololnya, begonya, krsj aja lo sana. Kenapa juga bunda kasih gue kembaran kek lo, Bev."

"Mangyah napa sih? Ganteng gini, nyesel lo nanti. Mau foto gak?"

LEONIDAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang