KEDIAMAN strength, seorang lelaki berumur 27 tahun sedang berbicara dengan Rajash dan istrinya-Rosa. Lelaki itu bernama Rekano baradwaja, ia adalah orang kepercayaan keluarga Strength dari 10 tahun yang lalu. Pekerjaan lelaki itu sendiri adalah mencari informasi tentang siapapun yang menganggu, mengusik, meneror dan anggota baru yang akan berhubungan dengan Strength.
"Anak kecil bernama Elno yang tidak memiliki marga sama sekali, nama itupun diberikan untuknya dari seorang wanita tua yang tidak sengaja bertemu dengannya lima bulan yang lalu-"
"Jadi, Elno tidak memiliki nama dari dia masih balita?" Ucap Rosa memotong, Rekano mengangguk membenarkan.
"Benar sekali nyonya, Elno juga anak panti asuhan yang kalian menjadi donatur tetap disana, panti asuhan kasih bunda. Dia dibesarkan sama dengan tempat nyonya dan tuan membawa nyonya kecil, Kaiyca." Sambung Rekano, pernyataan itu mampu membuat suami istri itu terkejut.
Ini sangat tak disangka, tempat lahir dan di besarkan mereka sama. Apakah ini memang sudah takdir yang mempertemukan Elno dan Kaiyca termasuk juga Leon?
"Lantas kenapa Elno kenapa bisa anak kecil itu berada disana?"
"Saya tidak menemukan informasi yang valid karena yang di pertanyakan tuan cukup sulit untuk di lacak, seseorang menjaga alasan anak itu dititipkan di panti dengan sangat ketat sampai saya yang sudah berpengalaman melacak informasi siapapun juga kewalahan di buatnya."
"Sepertinya bukan sembarangan orang tuan," lanjut Rekano.
"Baiklah, tidak masalah. Anda sudah bekerja semaksimal mungkin, namun tetaplah menggali informasi tentang keberadaan orang tua dari Elno dan juga alasan mengapa dia ditinggalkan." Titah Rajash tenang, namun wajahnya tetap dingin.
Rekano menundukkan kepalanya sekilas, "Baik tuan, jika begitu saya pamit undur diri."
"Permisi, tuan, nyonya."
"Iya hati-hati," sahut Rosa dengan ramah.
"Yes, thanks for your help."
***
Di lain tempat, tepatnya mansion kedua pasutri muda itu, ke-duanya sedang bermain bersama Elno dengan gelak tawa yang keluar dari ke-duanya. Baru kali ini, seorang Leon tertawa dengan lepas setelah kejadian itu.
"Haha, ayok cil. Gerakin yang cepat kaki lo," ujar Leon menyemangati.
Elno sedang menaiki balance bike, tujuan Leon memilih itu adalah agar kecepatan pada kakinya dan juga mengasah konsentrasi anak kecil itu antara gerak tangan, kaki dan juga keseimbangan.
"Ih, jangan keras-keras ajarin nono. Dia masih kecil tau kak!" kesal Kaiyca yang sedari tadi mendengar celotehan dari mulut suaminya itu.
"Gue bukan keras, tapi lebih baik dari kecil latih kecepatannya. Mana tau tuh anak mau lomba lari sepeda entar."
"Ih kamu tuh ya-"
"ASSALAMUALAIKUM ATUK OH ATUK, ADA ORANG KAH?"
Teriakan dari luar membuat Kaiyca menghentikan ucapannya, ia berdiri dari posisi jongkok kemudian berjalan ke arah pintu. Pasti ini adalah suara sahabat Leon yang paling berisik dari ke-tiganya, siapa lagi kalau bukan Bevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONIDAS (End)
Fiksi RemajaLeonidas Lion Strength, yang biasa disapa dengan Leon. Ia mempunyai sifat temperamental, biasa disebut dengan 'raja jalanan' dikarenakan geng motor bernama BRUISER yang diketuai olehnya memiliki akses ke seluruh kawasan Bandung. Bukan hanya itu saja...