Pagi harinya, matahari bersinar dengan sangat cerah pagi ini. Bunga-bunga disekitar halaman depan mansion terlihat sangat segar dan cantik. Seorang gadis keluar dengan kantong belanjaan yang tergantung ditangannya.
Sebelum keluar, Kaiyca sudah meminta izin kepada Leon untuk pergi ke supermarket. Ada beberapa bahan-bahan masakan yang harus ia beli disana. Sebenarnya tadi Leon ingin ikut menemaninya, namun Kaiyca melarang. Jika keduanya pergi siapa yang akan menjaga Abigail dan Elno? tidak mungkin Abigail dititipkan kepada Elno, bibi juga belum datang karena masih terlalu pagi.
Kaiyca menghirup udara segar dengan sembari bersenandung kecil, ia berjalan ke supermarket yang ada di ujung sana, lumayan ia bisa sekalian jalan kaki di pagi hari.
***
Kaiyca mendorong pintu supermaket ke arah luar. Saat diluar, ia melihat apakah belanjaannya sudah semua atau belum. Kaiyca memeriksa sambil berjalan, sehingga tidak sengaja dirinya bertabrakan dengan tubuh tinggi seseorang.
"Aduh.." Ujar gadis itu meringis, untung belanjaan Kaiyca tidak terlepas dari genggamannya.
"Ah... Maaf, saya tadi buru-buru sampai tidak melihat kamu." Sahut cowok berbadan tinggi dari Kaiyca, tingginya sekitar 178 cm.
"Seharusnya aku yang minta maaf, kak. Gak lihat jalan makanya nabrak kamu." Jawab Kaiyca sambil tersenyum sopan.
Cowok itu tampak terkejut saat mendengar suara yang familiar ditelinga nya. Tunggu sebentar! ini seperti suara yang dikirimkan oleh sekretarisnya. Ia menoleh menatap intens wajah gadis itu, benar! ini dia gadis yang berada di file.
"Saya benar-benar minta maaf, kamu tidak apa-apa?"
Kaiyca mengangguk. "Gak apa-apa kok, cuman kaget aja."
"Itu bagus, hm... Kamu mau kemana?"
"Aku? aku mau pulang kak."
Cowok itu terlihat menghela nafas panjang sebelum kembali berbicara. "Saya tahu ini tidak sopan, tapi bolehkah saya mengajak kamu berbincang-bincang untuk suatu hal yang penting?"
Wajah Kaiyca seketika kebingungan. Hal apa? sampai sepenting itu, bahkan mereka berdua baru bertemu. Kenapa cowok di hadapannya sekarang mengatakan bahwa hal itu penting. Ia jadi penasaran.
Kaiyca mengangguk pelan. "Boleh-boleh, di ujung sana aja kak. Kebetulan juga ada pasar malam, sekalian aku mau beli jajanan disana."
"Sebelumnya, nama kamu siapa?"
"Kasa deastra."
"Nama yang bagus. Aku Kaiyca, Kaiyca Seanasky Strength."
Strength? bukannya itu marga keluarga yang paling dihormati dan menjadi satu-satunya keluarga yang berpengaruh di bandung, bahkan bukan hanya di bandung. Indonesia, dan berbagai negara lainnya pun sudah kenal dengan marga itu. Namun, Kasa hanya sedikit terkejut, sebelumnya ia sudah mengetahui bagaimana berpengaruhnya keluarga itu.
"Kamu tidak takut menyebutkan marga itu? saya kenal kamu adalah istri dari anak tunggal Rosalie dan Rajash, right?"
Kaiyca tersenyum manis. "Benar, tapi aku sama sekali gak takut malahan aku bangga jadi bagian dari keluarga itu. Mereka yang merubah hidupku dari penuh kegelapan menjadi penuh warna."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONIDAS (End)
Roman pour AdolescentsLeonidas Lion Strength, yang biasa disapa dengan Leon. Ia mempunyai sifat temperamental, biasa disebut dengan 'raja jalanan' dikarenakan geng motor bernama BRUISER yang diketuai olehnya memiliki akses ke seluruh kawasan Bandung. Bukan hanya itu saja...