- Sheet : 8. Tidak mau menolong.

7.8K 447 5
                                    

Gerombolan orang-orang itu masih berdirinya di depan gerbang masuk mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerombolan orang-orang itu masih berdirinya di depan gerbang masuk mansion. Mereka semua terus berusaha masuk dengan paksa dengan cara menendang-nendang gerbang itu bersama-sama.

"WOII NGAPAIN LO!"

Teriakan itu membuat perhatian mereka teralihkan, semuanya berbalik ke belakang. Mata mereka semua menajam, menatap permusuhan segerombolan orang-orang yang menggunakan jaket berlambang Singa dengan jaket masing-masing mereka bertulisan Bruiser.

"Gausah ikut campur!" sentak cowok yang dari tadi berdiri di samping motornya sembari melihat kegaduhan yang di perbuat anggotanya.

"Shut up, you bastard!" gertak Bahvin, ia maju paling depan. Ada sekitar 30 anggota Bruiser yang ia bawa kesini.

"Lo ga habis-habisnya bikin onar, Daffa!"

Daffa hanya menatap sinis cowok itu dengan gaya angkuh ia memasukkan sebelah tangannya ke saku celana kemudian berjalan dengan santai mendekati Bahvin.

"Dan itu bukan urusan lo, sejak kapan lo berhak mengatur disini? Mana ketua yang ga becus lo itu?"

Tangan Bahvin terkepal kuat, "Anjing, lo berurusan sama Leon kenapa lo datang kesini dan berusaha masuk ke dalam?"

"Gue cuman mau lihat, siapa cewek yang udah di jodohin sama ketua bodoh lo itu. Mana tau gue bisa main-main sama dia?" ujar Daffa dengan santai sembari tersenyum miring.

'BUGH!!!'

"Sialan!" teriak Bahvin, ia melayangkan pukulannya pada wajah bagian kanan Daffa yang membuat kepala cowok itu menoleh kesamping.

Daffa terkekeh, ia mengusap darah segar yang keluar dari sudut bibirnya. "Boleh juga pukulan lo."

"SERANG!!" seru Daffa.

Lalu terjadilah perkelahian disana, terdengar jelas suara keriuhan dari suara pukulan, benturan serta bunyi nyaring dari benda tajam yang saling bertabrakan itu terdengar bersahut-sahutan.

Mereka semua sibuk berkelahi tanpa menyadari jika seseorang berusaha menusuk Bahvin dari arah belakang.

'KREK!!'

Suara seperti patah tulang terdengar jelas. Bahvin menyadari jika ada seseorang yang berusaha menikam nya dari belakang, semua anggota Bruiser sudah di ajarkan untuk mengetahui musuh dari arah manapun mereka berada, jangan main-main dengan Bruiser.

Bevan menginjak dada orang itu, "Bencong banget gaya lo, nusuk dari belakang. Dimana-mana cowok sejati itu ngalahin lawan dari depan," semburnya.

LEONIDAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang