- Sheet : 56. Abang?

1.8K 65 1
                                    

Ketika sudah berada di dalam mansion, Kaiyca mendapatkan omelan terus-terusan dari Leon. Cowok itu tidak berhenti mengomeli dirinya, terlihat dari wajah Leon bahwa dia sedang terbakar api cemburu.

"Kenapa lo mau?"

"Langsung pulang aja, udah tau punya anak sama suami malah keluyuran. Lo udah gak anak remaja yang masih perawan dan bebas kesana-kemari." Omelan itu tidak ada habis-habisnya, berhenti beberapa detik kemudian langsung berbicara kembali.

Sementara Kaiyca. Ia mendengarkan omelan itu sembari menata bahan-bahan dapur kedalam kulkas.

"Dengerin gue gak sih!" cetus Leon kesal karena Kaiyca tidak menanggapi ucapannya satupun.

"Siniiii!" paksa Leon pada gadis itu sembari menepuk-nepuk pahanya.

"Iya tunggu sebentar." Sahut Kaiyca, setelah selesai memasukkan satu bahan yang tersisa. Ia berdiri dan menghampiri cowok posesif itu.

Sekarang Kaiyca duduk di pangkuan Leon. Cowok itu melingkarkan tangan ke pinggang kecil miliknya, ia terkekeh kecil. Leon sangat lucu jika sedang di mode cemburu seperti saat ini.

"Denger gak?"

"Iya denger, paham banget lagi. Kamu gak berhenti ngomel-ngomel, gimana aku ga paham sama apa yang kamu bilang? paham banget malahan, sampai ke simpen di memori aku." Balas Kaiyca panjang lebar pada cowok itu.

"Bagus." Leon membenamkan hidung mancungnya di leher Kaiyca. Tangannya yang menganggur, mengusap paha gadis itu naik turun. "Kaya nya, Elno sama Abigail butuh adik deh." Ujarnya dengan suara serak.

Kaiyca merinding. Jika sudah seperti ini ia harus sangat waspada, bisa saja Leon akan melakukan apa yang ia inginkan kepadanya. Tidak mungkin menambah anak, Abigail masih sangat kecil. Bayi itu masih butuh kasih sayang penuh dari ibu dan ayahnya. Jika ia hamil lagi, otomatis perhatian untuk Abigail bakalan terbagi.

"Adik?" sahut Elno.

Keduanya kaget. Refleks Kaiyca turun dari pangkuan Leon dan menatap canggung ke arah Elno yang menatap mereka dengan tatapan heran.

"E..eh say--ang, sejak kapan di..situ?" ujar Kaiyca basa-basi, jantungnya berdetak kencang saking gugupnya.

"Barusan mima, benar mas mau punya adik lagi? tapi mas mau fokus sama adik Abi dulu, gamau adik lagi. Abi juga udah cukup, biar dia dapat kasih sayang penuh dari mas." Ungkap Elno, ia bukan tidak mengizinkan namun nanti fokusnya akan terbagi.

Kaiyca menggeleng cepat. "Enggak kok, sayang. Adik nono cuman Abigail, posisi Abi akan tetap sama."

"Mana bisa gitu!" sahut Leon tidak terima dengan keputusan sepihak Kaiyca.

Mendengar itu, Kaiyca melebarkan matanya ke arah Leon. "Diam." Ucapnya tanpa suara.

***

❤️

❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEONIDAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang