Mendengar kabar bahwa Kaiyca sedang mengandung kecebong Leon membuat semua orang heboh dan senang, termasuk anak-anak Bruiser. Mereka merayakan kedatangan Little boss yang akan launching.
"Party cuy!"
"GASS LAH BANG!" sahut Bian yang baru saja datang setelah mendengar kabar dari group.
Bahkan Bian membawa segala macam makanan dikantong belanjaan nya. Fyi, Bian memiliki orang tua yang kaya raya.
"BAGI, BI!" heboh Bevan ketika tidak sengaja melihat ke arah tangan Bian yang di penuhi beberapa kantong belanjaan.
"Ambil ae bang, gratis. Kan lo suka yang gratisan asalkan jangan yang murahan aja bang, haha." Gurau Bian.
"Gak lah, nanti gue ikut murahan kaya Daffa, iuh banget." Balas Bevan, tak ada angin tak ada hujan ia malah membawa nama Daffa dalam gurauan nya.
Semoga saja, sampah masyarakat itu tidak kesedak.
"Hati-hati Van, tu setan keselek entar." Sahut Bahvin sembari terkekeh.
"Puji Tuhan kalau keselek," jawaban Bevan barusan membuat semua orang melotot ke arahnya.
"SEJAK KAPAN LO PINDAH AGAMA?!" seru semuanya serentak.
Bukannya menjawab, Bevan malah memberikan tatapan pura-pura polos seakan tidak melakukan apa-apa yang patut untuk di hantam saat itu juga.
"Gue salah apa ya?"
"Salah lo banyak, taik. Pake nanya lagi lo," kesal Bahvin, ia menatap jengah kembarannya itu.
"Santai bro, emosian ae lo. Noh mulut lo udah keriput mirip kakek peyot."
"SIALAN LO VAN!!!"
Karena takut terkena amukan dari Bahvin, Bevan segera berlari sebelum itu ia menyempatkan untuk mengambil beberapa cemilan dari Bian.
"RUNN, ORGIL MENGAMUK COK!!!"
Semua tertawa melihat tingkah Bevan yang sering sekali membuat Bahvin kesal sampai emosi seperti barusan.
"SINI LO ANJING!" teriak Bahvin sembari mengejar Bevan, cowok itu sempat-sempatnya menjulurkan lidah ke arahnya, ia berdecak kesal.
"Itu kak Bevan sama Bahvin kenapa lari-larian ada lomba lari, ya?"
Sontak semuanya berbalik, mereka melotot saat mendapati keberadaan Kaiyca dengan Leon serta Elno digendong cowok sangar itu. Bukan karena kehadiran tiba-tiba ketiganya mereka sampai melototkan mata namun karena tangan Leon yang melingkar pada pinggang gadis itu.
"Sejak kapan bos mau ngerangkul bubos? Mana di pinggang lagi." Batin mereka heran.
"Kok diam?" Ucap Kaiyca kembali, ia bingung kenapa semua orang diam dan Bevan serta Bahvin berhenti kejar-kejaran.
"Apa ada yang salah dari penampilan aku?" Tanya Kaiyca sekali lagi, namun nihil. Tidak ada satupun yang menjawab.
Bukan Kaiyca yang kesal, melainkan Leon. Ia menatap tajam semuanya. "JAWAB ISTRI GUE, DIA NANYA!" bentaknya.
"Ih kak Eo, jangan tinggi-tinggi suaranya. Nono jadi ketakutan," kesal Kaiyca. Tangannya terulur untuk mengelus dada bidang milik suaminya.
"E..eh, maaf bos. Habisnya lo bikin kita-kita kaget," sahut Bevan mewakili.
"Benar!" sahut Bian.
"Kaget kenapa kak?" Kepo Kaiyca.
Pertanyaan gadis itu barusan membuat keduanya menggaruk lehernya tidak gatal. Jika sudah bertanya seperti itu, gadis di hadapan mereka benar-benar mode polos on sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONIDAS (End)
Teen FictionLeonidas Lion Strength, yang biasa disapa dengan Leon. Ia mempunyai sifat temperamental, biasa disebut dengan 'raja jalanan' dikarenakan geng motor bernama BRUISER yang diketuai olehnya memiliki akses ke seluruh kawasan Bandung. Bukan hanya itu saja...