- Sheet : 48. Cari mati

1.9K 71 4
                                    

Sesuai arahan dari Leon beberapa saat yang lalu, semua anak Bruiser berbaris dengan rapi di markas Black piston. Perkumpulan mereka disini bukan tanpa sebab, namun karena lokasi terakhir Kaiyca ada disini.

"Tunggu apa lagi sih, bos? Langsung serbu aja, sekate-kate mereka sekap berlian dari Strength dan Bruiser." Seru Bian.

"Jangan gegabah!" Marvez menyahut sembari menghisap rokoknya.

Leon menghembus nafas panjang, jemarinya menekan sudut mata yang paling dekat dengan pangkal hidung dan memejamkan mata.

"Mereka licik, bisa aja di setiap sudut ada jebakan, jangan bergerak dari tempat kalian kalau gak mau mati sebelum waktunya." Instruksi Marvez dingin seraya matanya yang menelusuri setiap sudut markas geng musuh itu.

"TAPI ANAK DAN ISTRI GUE DALAM BAHAYA, VEZ! GIMANA GUE BISA TENANG?!" bentak Leon hilang kesabaran.

"Macam mengamuk." Bisik Bevan pada Bahvin, padahal dirinya juga sedang merendam amarah namun tetap distabilkan dengan tingkah absurd nya.

Bahvin menyepak kaki Bevan. Ia paling tidak suka, cowok itu masih bisa bercanda di situasi yang genting ini.

"Diam, atau gue jahit mulut lo."

"Bang mar, kalau kita cuman diam. Bubos sama Queen and prince kita bakalan lebih dalam bahaya lagi, lakuin sesuatu bang, kasih strategi." Sahut Melio yang juga ikut dalam misi menyelamatkan Kaiyca, Elno dan Abigail.

Marvez tampak berfikir sejenak sebelum mengangkat suara. "Kita lumayan banyak, gue cuman butuh lima belas anggota buat ikut gue, Leon, Bahvin dan Bevan masuk ke dalam selebihnya tunggu diluar untuk jaga-jaga." Ucapnya mengintruksikan pada sekumpulan manusia disekitarnya.

"Gue ikut." Sahut Bian.

"Gue juga, bang." Melio ikut menyahut.

"Buat lo, Melio. Tunggu disini aja, lo punya trauma kan? Takutnya trauma lo bakalan kambuh lagi kalau lo ikut masuk sama kita-kita." Tambah Bahvin, Melio mengangguk paham.

"Oke, bang. Makasih udah mikirin kondisi mental gue, haha."

"Sama-sama, kita keluarga."

"Sekarang, masuk." Perintah Marvez dan semuanya langsung mengambil posisi masing-masing.

Ada beberapa yang membawa tongkat baseball dan ada yang membawa botol kecil yang berisi air garam didalamnya.

***

Sekarang Marvez dkk sudah berada di dalam markas black piston, namun markas itu terlihat kosong tidak ada satupun orang disana namun mereka tidak boleh terkecoh, ini pasti sudah direncanakan oleh musuhnya.

"Semuanya mencar, kalau jam lo tanda merah cek WhatsApp dan lihat pesan group, nformasi dari gue bakalan ada disana, gue percaya kalian. Walaupun kalian bukan anggota inti, gue udah beberapa kali lihat keahlian kalian dalam bertarung maka dari itu gue bebasin kalian."

"Terimakasih sudah percaya sama kita, waketu." Sahut mereka serentak.

"GO!"

"Bruiser?" Teriak Leon.

"JANGAN MENGUSIK JIKA TIDAK INGIN BERTUMPAH DARAH!"

"PERGI BERSIH, PULANG BERDARAH!"

Mereka semua bersorak mengatakan kedua slogan yang dipegang oleh Bruiser selama bertahun-tahun ini.

LEONIDAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang