Di tepi kolam renang ada seorang gadis yang sedang termenung, ia Kaiyca. Gadis itu terus menatap lurus ke arah air yang tenang, entah apa yang ada di pikirannya sekarang.
"Air nya tenang tapi beda dengan keadaan ku sekarang, rasanya terombang-ambing oleh badai yang menerjang."
Ini sudah pukul 09.00 malam, cuaca malam ini juga sangat mendung dan tentunya hawa nya yang dingin menerpa kulit putih nan halus itu.
'Kruk-kruk!'
Kaiyca mengelus perutnya, ia baru saja menyadari jika dirinya belum makan apapun hari ini hanya mengandalkan susu coklat yang dibuat oleh mertuanya, Rosa.
Gadis itu bangkit dari duduknya, ia berjalan masuk ke dalam mansion. Ketika ia masuk ke dalam, mansion terasa sepi seperti tidak ada makhluk hidup di sana. Malam ini hanya dirinya saja lah yang menempati mansion sebesar ini, jika ditanya kemana Leon dirinya juga tidak tahu kemana cowok itu pergi setelah memarahi nya habis-habisan.
"Huh, udah biasa ..."
"Aku harus masak apa ya? Keknya masak nasgor campur sosis aja, cuman itu yang ada di kulkas. Bahan-bahan yang pernah di belikan mami dan papi sudah habis."
Kaiyca menghela nafas panjang. Ia bingung sekarang, bagaimana caranya membeli kebutuhan dapur jika dirinya saja tidak tahu jalan keluar dari mansion ini, ia tidak hafal.
"Apa aku harus minta tolong kak eo?" Kaiyca menggeleng kepalanya cepat, tidak-tidak. Jika ia meminta bantuan kepada cowok itu pasti Leon menolaknya mentah-mentah.
"Gapapa, itu nanti aja di pikirin. Aku sebaiknya masak dulu dan makan, takut mag aku malah muncul dan ngerepotin kak Eo, mami dan papi lagi."
Setibanya di dapur. Kaiyca langsung berkutat dengan peralatan dapur.
Kaiyca tersenyum senang, "Wanginya, andai aja kak Eo mau masak makanan aku. Pasti aku udah senang banget apalagi di puji masakannya ...."
"Lagi ngapain lo?"
Suara itu mengagetkan Kaiyca, refleks ia menoleh ke belakang, terdapat sosok Leon di dekat pintu dapur.
"Ini lagi masak nasgor, kak. Kamu mau?" Kaiyca menggunakan bahasa isyarat pada Leon dan tentunya cowok itu sama sekali tidak mengerti dengan isyarat nya.
"Dasar bisu." Sarkas Leon, ia berjalan mendekat ke arah gadis itu kemudian mengintip apa yang sedang di masaknya.
"Taro di meja," ucap Leon singkat lalu pergi begitu saja meninggalkan Kaiyca seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONIDAS (End)
Teen FictionLeonidas Lion Strength, yang biasa disapa dengan Leon. Ia mempunyai sifat temperamental, biasa disebut dengan 'raja jalanan' dikarenakan geng motor bernama BRUISER yang diketuai olehnya memiliki akses ke seluruh kawasan Bandung. Bukan hanya itu saja...