- Sheet : 45. Kontraksi?

3.3K 154 13
                                    

Marvez menghela nafas beberapa kali karena Tyara yang mengekori dirinya sedari tadi. Ia menghentikan langkahnya dan berbalik badan, menatap datar gadis itu.

"Don't follow me," ucapnya dingin dengan tekanan di setiap katanya.

Setelah memberi peringatan kepada gadis itu, ia kembali berjalan namun sepertinya Tyara sangat keras kepala, gadis itu masih saja terus mengikutinya.

"Tyara!"

"Apasih, orang gue mau kedepan ambil minuman, pede banget." Elak Tyara lalu berjalan lebih dulu. Matanya ingin melirik kebelakang tapi ia urungkan karena tidak ingin menerima amukan Marvez.

Sementara Marvez, ia menggeleng kepala tak habis pikir dengan tingkah Tyara yang menurutnya kekanak-kanakan.

***

"Kak Eo?"

"KAK!"

"Is, dengar aku gak sih?" Kesal Kaiyca saat panggilannya diabaikan oleh cowok di depannya.

Leon terus saja berjalan tanpa menghiraukan panggilan dari gadis itu. Ia merasa kesal, saat Kaiyca terlalu banyak bicara dengan Bevan, sampai-sampai gadis itu tertawa lepas dengan sahabatnya.

"Berhenti, kalau ada apa-apa tuh bilang sama aku. Kamu silent kaya gini mana bisa aku tau, kamu itu kenapa. Berhenti, gak?!"

"Kak Eo, ih!"

"Aduh..." Rintih Kaiyca saat tak sengaja perutnya tersikut ujung meja.

Mendengar itu, refleks Leon membalikan badannya dan memegangi pundak Kaiyca, wajahnya terlihat sangat khawatir.

"Kenapa?" Panik Leon sembari mengelus perut buncit gadis itu.

"Awas sana, ngapain peduli? Aku panggil-panggil dari tadi engga nyaut, ini salah kamu." Ketus Kaiyca, ia menyingkirkan tangan Leon dari perutnya, akan tetapi terasa sangat berat.

"Diam, lo gabisa gak buat gue kesal? Tadi ngobrol sama Bevan sampai ketawa lepas tanpa sadar kehadiran gue. Gue panggil juga lo nya gak nyaut, impas kan?" Ujar Leon dengan nada kesalnya.

Mendengar itu, Kaiyca senyam-senyum. Berarti suaminya ini merasa cemburu dengan sahabatnya sendiri?

"Apa lo senyum-senyum?!"

"Cemburu?" Ucap Kaiyca balik bertanya.

"Gak, kegeeran lo, gue? Cemburu sama lo? Ogah, apalagi sama sahabat gue sendiri. Kalah jauh dia." Elak Leon.

Bibir bawah Kaiyca maju kedepan dengan kedua sudut bibir yang ia tarik ke bawah. "Is it true?"

"That's right, why lie?"

"Because my husband is now jealous."

"Gue? No, geer lo."

"Bohong, kak Eo cemburu. Kak Eo cemburu, hahaha." Ledek Kaiyca.

Leon membekap mulut Kaiyca dengan tangannya kemudian memapah gadis itu berjalan kearah kamar mereka.

LEONIDAS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang