KELAHIRAN ARGRAFAEL 1

44.8K 1.5K 13
                                    

Ini masih awal mulai kebencian keluarga DEKAREN kepada El.

Tolong vote

__________

Di Malam hari yang indah terdapat sebuah mansion yang sangat besar dan sebuah keluarga yang sedang hebohkan karena istri dari sang kepala keluarga mengalami kontraksi pada kehamilannya di saat usia kandungnya baru memasuki 7 bulan. Penyebabnya adalah.....

Flashback on

Terlihatlah seorang ibu hamil yang sedang berjalan menuruni tangga sendirian (padahal di dalam mansion ada lift) . Kemana anak dan suaminya? Mereka semua sedang berada di kamar mereka masing-masing, karena mereka baru saja sampai dari luar. Tapi tiba-tiba ibu hamil itu–––Nanda dia ingin meminum jus jeruk buatan dia sendiri. Karena sekarang sudah pukul 21.30 jadi semua maid sudah di istirahatkan dan ruang keluarga ataupun dapur kosong.

Saat di tengah tangga Nanda merasa pusing tapi Nanda hanya berhenti sebentar dan saat kakinya akan menginjak tangga di bawahnya tiba-tiba kakinya berasa sangat lemas karena dia tidak berpegangan jadi Nanda tergelinding hingga ke lantai satu, sedangkan para bodyguard yang mendengar suara benda jatuh dan teriakan pun langsung menghampiri nyonya mereka.

BRUK.... BRUK..... BRUK...

"NYONYA!" Teriak salah satu bodyguard yang sepertinya akan pergi ke dapur.

"Cepat panggil tuan besar! " pekik bodyguard yang berteriak tadi–––YUDA SANISMA–––asisten pribadi Nanda.

"Y-yu-da" panggil Nanda kepada Yuda dengan nada yang sangat lemah.

"Iy-iya nyo-nya? "

"T-tolong hah ja-ga an-anak bu-bungsu hah hah k-ku"

"B-baik nyonya"

Tak lama terdengar lah suara Pekikan. "NANDA! " Pekik sangat kepala keluarga–––GIO dengan menuruni tangga dan ketiga anaknya.

"Nanda bertahan sayang" ucap Gio dengan wajah yang khawatir.

"CEPAT SIAPKAN MOBIL" Teriak Gio.

Flashback off

Selama di perjalanan Gio selalu mengajak Nanda berbicara agar dia tidak menutup matanya.

"Sayang, bertahanlah hiks. Bertahan lah demi hiks permata kecil kita"

Nanda yang mendengar itu langsung membuka matanya secara perlahan dan menggeleng lemah. "J-jaga E-El" ucap Nanda dengan susah payah.

"Kita kita akan menjaganya hiks bersama-sama sayang hiks hiks"

Nanda pun hanya menjawabnya dengan senyuman kecil.

"CEPAT! " Teriak Gio.

Selang sekitar 5 menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit Permata, rumah sakit tersebut milik keluarga Dekaren.

"DOKTER SUSTER CEPAT SELAMATKAN ISTRI SAYA! " Teriak Gio dengan sangat keras di lorong rumah sakit.

Beberapa suster pun datang dengan membawa sebuah brankar dengan seorang dokter.

"Tuan tolong tunggu di sini" ucap sang dokter ketika sudah sampai di depan ruang ICU.

"Tapi is-"

"Istri tuan akan kita tangani dengan baik" potong dokter itu–––Keenan dokter pribadi keluarga Dekaren.

Dokter itu pun memasuki ruangan dengan di ikuti sekitar 6 suster dan 2 orang dokter.

Selama menunggu istrinya melahirkan dia pun menelfon keluarganya dan keluarga istrinya.

"H-halo ma" panggil Gio ketika telfon sudah tersambung.

"Iya, ada apa sayang? " tanya mamanya Gio–––Selly.

"Ma, tolong beritahu keluarganya Nanda jika Nanda melahirkan" ucap Gio.

"Bukankah usia kandungannya masih memasuki 7 bulan? "

"Tadi ada sebuah kejadian yang menyebabkan Nanda mengalami kontraksi"

"Baiklah, jika begitu mama akan menelfon Nata (nama mamanya Nanda) dulu"

"I-iya ma" telfon pun langsung di matikan oleh Gio.

Sekitar 30 menitan akhirnya mereka semua pun datang.

"B-bagaimana keadaannya Nanda.Gio? " tanya Nata.

"S-saya tidak tau ma, karena semenjak 2 jam yang lalu belum ada yang keluar dari ruangan itu" jelas Gio.

Tak lama kemudian keluarlah seorang dokter dari dalam ruangan.

Nata yang melihat itu pun sontak langsung menghampiri dokter itu dan langsung bertanya.

"Bagaimana keadaan anak saya dan cucu saya dok? "

"Untuk cucu anda dia lahir dengan keadaan yang sehat tapi, karena dia lahir secara prematur dia harus berada di dalam inkubator selama kurang lebih 2 minggu (ini due cuma ngarang aja yeh) " Jelas dokter itu.

"Jika keadaan putri saya bagaimana? " tanya Nata.

"Untuk nyonya Nanda, maaf....tadi saat kita akan mengeluarkan bayinya, keadaan nyonya Nanda sangat kritis dan karena keadaannya itu kita harus memilih antara nyonya dan sang bayi, tapi ketika saya akan keluar nyonya langsung memegang tangan saya dan nyonya menyuruh saya untuk menyelamatkan anaknya dan jika kita tidak menyelamatkan bayinya nyonya memilih untuk tidak melakukan operasi dan akhirnya kita menyelamatkan bayinya"

Setelah mendengar penjelasan dokter itu mereka semua terdiam menceritakan perkataan dokter itu, dan seketika tempat yang hening itu berubah menjadi tempat yang sangat ramai-ramai dengan tangisan orang-orang.

ARGRAFAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang