09. ARGRAFAEL

19.7K 1K 2
                                    

Pagi pun tiba, sekarang El sudah selesai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, ya walaupun sekarang masih jam 05.27. Biasanya El akan berangkat lebih awal alasannya karena tulang tangannya patah dan dia tidak bisa mengendarai motornya.

El pun menuruni tangga dengan santai saat El ke dapur El melihat bi Miya dan maid yang lainnya sedang bersih-bersih dan ada yang memasak.

"El mau berangkat? " tanya bi Miya yang menyadari jika El berada di dapur.

"Iya"

"Kenapa tidak istirahat saja? Biarkan tangan kamu pulih dulu? "

"Ketinggalan pelajaran"

"Ya sudah, jika begitu tunggu sebentar biar bibi bungkusin bekal"

El tidak mendengarkan bi miya, karena setelah bi miya berucap seperti itu El langsung keluar.

"Eh, El tunggu sebentar! " pekik bi miya. Tapi kebetulan sekali ada Rayyan yang sedang berjalan ke meja makan.

"Aden mau berangkat? " tanya bi Miya.

"Iya bi, Rayyan mau berangkat soalnya nanti akan ada rapat OSIS dan bang zayyan sedang sakit, jadi Rayyan gantiin"

"Den, boleh tidak bibi titip makanan kepada aden? " Tanya bi miya hati-hati, karena dia tau bagaimana hubungannya El dengan keluarganya.

"Boleh bi, jika boleh tau memangnya untuk siapa? "

"Ini untuk El, karena dia tadi tidak memakan apapun dari rumah dan juga El tidak selalu membawa uang saku, karena El akan membawa uang saku ketika di kasih papanya ataupun uang hasil kerjanya"

"A-ah, baiklah bi jika begitu mana kotak bekalnya? "

"Ini den, jika begitu bibi mau ke belakang untuk membersihkan kotoran di sana"

"Baik bi"

"Jadi dia bekerja? Pantas saja dia selalu pulang malam"

Rayyan pun pergi tanpa sarapan.

****

Di jalan El sedang berjalan sendirian, saat El melihat jam arlojinya ternyata sekarang sudah jam 05.46.

"Ini nanti jika aku menggunakan bus kemungkinan jam 06.30 an baru sampai disana" gumam El dengan menghadap ke bawah.

Tapi saat El sedang fokus berbicara sendiri tiba-tiba ada suala klakson di sebelahnya.

Tin tin

Untung saja El tidak terkejut, karena jika El terkejut kemungkinan El akan menabrak pohon yang berada tepat di dekatnya.

"Ayo bareng gue" ajak orang itu.

El hanya menoleh dan melanjutkan perjalanannya untuk ke halte bus.

"Heh bocil, ayo bareng gue dari pada lo nungguin bus"

"Bangsat, APA MAKSUD LO HAH! " Teriak El.

"Hei, lo itu termasuk kecil karena usia gue saat kelas 1 SMA 17 taun sedangkan lo baru 16 taun"

"Serah"

Akhirnya bus yang di tunggu-tunggu oleh El pun akhirnya datang, El langsung memasuki bus itu.

Selama di perjalanan El hanya mendengarkan musik dengan memandangi tangannya dan mengelus nya.

"Ck, kenapa juga gue harus jatuh, tapi jika bukan gara-gara orang itu gue ga bakal jatuh, karena dia saat itu sepertinya sengaja nyenggol gue" gumam El.

"Ck serah lah"

****

Sampailah El di SMA GALAKSI di depan gerbang dia bertemu dengan Rangga.

"Cil" panggil Rangga.

"Ck"

"Ayo cil bareng gue, ke dalam"

Dan El langsung naik saja, karena saat ini dia sedang mode malas bicara.

Saat di parkiran dia bertemu lagi dengan Rayyan dkk.

"Cil, tangan lo kenapa? " tanya Rangga yang baru saja memarkirkan motornya.

"Jatuh" El pergi begitu saja.

"Cil, pelan-pelan elah, gue tau usia lo masih muda tapi pelan-pelan aja lah jalannya"

"Gue tua" ucap El dengan nada yang dingin.

"Iyain deh cil" ucap Rangga dengan mensejajarkan langkahnya dengan El.

"Eh cil"

"Hm"

"Nanti lo ke cafe, soalnya nanti ada panggung"

"Kapan? "

"Seperti biasa"

"Oh.

****

Mumpung ga terlalu sibuk jadi aku update

ARGRAFAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang