14. ARGRAFAEL

18.6K 1K 7
                                    

Sekarang sudah jam 7 malam sedangkan El dan Yuda sudah pulang sekitar jam 5 dan sekarang El dan Yuda sedang makan di meja makan bersama Gio, Radit, Vian, Rivan, Zayyan, Rayyan dan Cia. Radit, Vian dan Rivan baru saja pulang setelah perjalanan bisnis selama 3 bulan.

Sedangkan Yuda kenapa dia ikut makan di meja makan bersama mereka? Itu karena Yuda sudah berperan sebagai Papanya El dan juga Gio serta yang lainnya tidak mempermasalahkan itu.

"Papa" panggil dengan berbisik.

"Ya? " tanya Yuda yang masih menikmati makanannya.

"Suapin"

"Baiklah" Yuda sudah akan menyuapi El tapi tiba-tiba El berkata lagi.

"Jangan di sini"

"Baiklah, jika begitu bagaimana jika di kamar? "

"Jika sedang makan jangan berbicara" Ucap Gio yang sepertinya menyadari hal tersebut.

"Maaf tuan, tapi bisakah saya dan El makan di kamar milik El? " tanya Yuda dengan hati-hati.

"Hm"

Mereka berdua pun ke atas dan tanpa El ketahui orang-orang di sana sedang menatapnya sendu.

"Aku selesai" ucap Radit dan di ikuti oleh  mereka semua kecuali Cia dan Zayyan.

"Kok pergi semua sih" ucap Cia

"Lanjutkan makan mu dan biarkan saja mereka" setelah mengucapkan itu Zayyan langsung pergi.

"Sepertinya anak itu sudah mulai membuat mereka berubah" gumam Cia yang masih melanjutkan makannya.

Sementara El dan Yuda mereka masih menikmati makan malam mereka di malkon kamar milik El.

"Papa, apakah mommy ada di antara bintang-bintang itu? " tanya El dengan memandangi bintang-bintang di langit.

"Ya, mommy kamu ada di diantara mereka" jawab Yuda dengan menyiapkan kedalam mulutnya.

"Pa... "

"Sebentar, biar papa mengembalikan piring ini dulu" Yuda pergi ke bawah dan meninggalkan El yang sedang memandangi indahnya suasana di malam hari.

Tak lama kemudian ada yang membuka pintu kamar milik El, berhubung pintu balkon tidak di tutup jadi El bisa mendengarkan suara pintu yang di buka maupun di tutup.

"Papa" ucap El, tapi ketika El berbalik yang El lihat ternyata bukan papanya tapi malah Daddynya.

"Apa yang sedang anda lakukan di kamar milik saya? " tanya dengan nada yang datar.

"Say—"

"El, kamu mau minum susu atau tidak! " teriak Yuda.

'Kenapa teriakannya papa sangat keras sekali' batin El.

"Iya pa! " teriak El tak kalah keras.

"Suaramu berisik" ujar Gio.

"Hm, jadi ada urusan apa? " tanya masih dengan nada yang dingin.

"Saya ingin berbicara denganmu" ucapnya.

"Tidak"

"El—"

"Keluar" potong El dengan cepat dan dengan anda yang bergetar.

"Sa—"

"KELUAR! SAYA BILANG KELUAR hiks hiks" ucap El dengan jongkok dan menutupi kedua telinganya.

Dan ternyata teriakannya El terdengar sampai lantai bawah, Yuda yang akan ke kamar El dengan berjalan biasa akhirnya berlari gara-gara mendengar teriakan tersebut. Sedangkan Rayyan dan Radit yang kamarnya memang berada di lantai 3 pun segera pergi ke kamar milik El.

"Apa yang terjadi? " tanya Rayyan yang baru saja sampai di sana. Yuda yang memang lari dari lantai dasar dia baru sampai dan langsung masuk, bahkan Yuda tidak menatap mereka bertiga yang memang berada di tengah jalan.

"El....sayang.....sttttt....sekarang diam" ucap Yuda dengan nada lembutnya.

"Hiks hiks pa....E-el takut, E-el nda mau hiks takut....hiks" ucap El yang tetap seperti posisi pertama.

"Sttt.... Sekarang minum susu ya? " Yuda pun memasukan dot kedalam mulutnya El.

"Papa gendong hm? " tanya Yuda dengan nada yang lemah lembut.

"Heum" El pun merentangkan ke dua tangannya sedangkan dotnya dia gigit.

Yuda menggendong El dan membawanya ke ranjang milik El.

"Apa yang terjadi? " tanya Vian.

"Nanti akan saya jelaskan"

Setelah menunggu kurang lebih 1 jam akhirnya El tertidur.

Setelah Yuda meletakkan El mereka keluar dari kamar El dan pergi ke taman yang berada di belakang mansion.

"Jelaskan" ujar Gio.

"Jadi begini, El dia mempunyai sebuah trauma, trauma ini ada ketika usia El sekitar 5 tahun. Saat itu saya anda tugaskan untuk memantau penyimpanan senjata yang berada di Singapura, saat di sini saya tidak tau apa saja yang sudah di lalui oleh El selama saya di sana, intinya saya mengetahui jika El memiliki trauma ketika ada seseorang yang sedang teriak, karena El tiba-tiba jongkok dan berteriak dengan menangis akhirnya saya membawanya ke psikiater dan dokter berbicara jika mental El sedikit terganggu dan sejak itu lah saya menjauhkan El dari hal-hal yang sekiranya bisa menggangu mentalnya" jelas El panjang lebar.

"Biasanya jika El sedang sendiri dan mentalnya terganggu apa yang akan dia lakukan? " tanya Rayyan.

"Biasanya dia akan melukai dirinya sendiri, bahkan saat dia melukai dirinya sendiri dia tidak merasakan sakit sama sekali, tapi rasa sakitnya akan datang ketika El sudah tenang" jawab Yuda.

"Ah, jadi seperti itu" gumam Rayyan.

****

Sengaja Update malam, soalnya besok gue ga bisa up.

ARGRAFAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang