Sekarang El dan Rayyan sedang berdiri menghadap ke dinding dengan kaki kanan yang di angkat dan tangan yang saling memegang telinga lawan. Mereka tidak bisa berkelahi lagi, karena di belakang mereka ada Yuda yang mengawasi mereka.
"Jangan sampai ada yang menurunkan kaki" ucap Yuda, tapi mata dan tangannya tetap menghadap ke leptop.
"Papa, kaki El keram" keluh El.
"Berisik" sinis Rayyan.
"Ck, emang kaki lo ngga keram? " tanya El dengan sinis.
"Ya keram lah"
"Mangkannya, lo diem biar gue coba luluhin papa"
"Hm"
"Papa, El ngantuk"
"Bukankah biasanya El tidur jam 11 lebih? Dan sekarang masih jam 20.30,ini masih terlalu sore untukmu"
"O-om Yuda" panggil Rayyan dengan gerogi, karena dia tidak terbiasa memanggil Yuda.
"Ya? "
"R-Rayyan mau ngerjain tugas" Udara Rayyan.
"Nanti saya bantu" ucap Yuda.
"T-tapi om.... "
"Kalian tunggu 30 menit lagi"
'Huh, tidak ada cara lain lagi selain ini' batin El.
"Hiks hiks...papa hiks, ngantuk.... " isak El.
Rayyan yang melihat El nangis langsung terkesima, sampai-sampai Rayyan melihat El yang menangis tanpa berkedip.
"Hey hey, jika begitu ayo tidur" Yuda menghampiri El dan menggendong El ala koala.
"Rayyan, kamu bisa pergi ke kamarmu" Ucap Yuda kepada Rayyan.
"A-ah baik om"
Sepeninggalnya Rayyan dari sana tiba-tiba Yuda membisikan sesuatu kepada El.
"Papa tau jika kamu berbohong"
"Nda, El nda bohong, El emang ngantuk" ucap El dengan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Yuda.
"Ya sudah, sekarang ayo ke kamar dan segera tidur" ucap Yuda dan pergi untuk ke kamar El.
Tanpa mereka sadari ada seorang pria yang sedang menguping pembicaraan mereka dari tadi.
'Kenapa aku tidak suka dia lebih akrab dengan orang lain'
****
Pagi telah tiba, sang surya sudah menampakkan cahayanya melalui celah-celah gorden kamar milik seorang pemuda.
"Eungh" lenguh El.
El membuka matanya dan mengucek matanya yang buram.
"Sekarang jam berapa? " tanya El kepada dirinya sendiri dan El melihat jam yang ada di dinding kamarnya.
"Sudah jam 06.27, karena hari ini hari minggu jadi gue nanti bakal pergi ke markas" gumam El.
CEKLEK
Suara pintu yang di buka.
"El, ayo bangun" ucap Yuda di tengah pintu.
"Papa..." rengek El.
"Nenen.... " lanjut El dengan menatap Yuda yang sudah berada di dekat ranjangnya.
"Hei, apakah El lupa jika El sedang di hukum hm? " ucap Yuda dengan merapikan tempat tidur El.
"Hiks hiks...papa nen"
"Pakai dot, oke" ucap Yuda.
"Mau nen, nda mau dot! " pekik El.
"Hei Hei, baiklah. Tapi mandi dulu" dan Yuda menggendong El dan membawanya ke dalam kamar mandi.
"Emm....tapi papa keluar"
"Baiklah baiklah"
Yuda keluar dari kamar mandi dan menyiapkan baju ganti El.
Setelah menunggu 20 menitan akhirnya El keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe berwarna putih.
"Papa, baju El mana? "
"Ini" ucap Yuda dengan memberikan sepasang baju.
Setelah memakai pakaiannya El keluar dengan Yuda untuk sarapan di ruang makan.
Tapi lagi dan lagi dia bertemu dengan si sialan Rayyan dan kembarannya.
"Jadi orang bisanya kok nyusahin" ucap Rayyan dengan nada yang lumayan keras.
"Cih, ngaca sana, kalo ta—"
"Sudah, cepat ke bawah" potong Yuda, lelah dia tuh soalnya setiap hari harus mendengarkan pertengkaran mereka.
Rasanya Yuda ingin pindah kerjaan, tapi dia udah terlanjur sayang sama El. Ini sama El ya, bukan sama Gio.
Di meja makan tidak ada pembicaraan dan langsung makan.
****
Dah, besok lagi gue up.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGRAFAEL [END]
RandomHanya menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang bernama ARGRAFAEL ANGKASA ZAVREDERTA DERALAN DEKAREN yang lahir secara prematur. Kelahirannya membuat mommy nya meninggal sehingga seluruh keluarganya membencinya di tambah selang beberapa jam k...