Setelah acara konser dadakan tadi, sekarang Raden dan El sedang berada di kantin, walaupun belum istirahat tapi kantin sudah lumayan banyak anak yang kelasnya jamkos.
"El, lo pesan apa? " tanya Raden kepada El yang sedang bermain handphonenya.
"Terserah" jawab El tanpa mengalihkan perhatiannya.
"Dih, kayak cewek aja lo" sinis Raden.
"Hmm"
"BU, BAKSONYA 2 YANG SATU JANGAN DI KASIH SELEDRI" Teriak Raden dari mejanya.
"Berisik" ketus El yang terganggu dengan suara Raden.
"Nanti kalo pelan bu kantinnya ngga denger"
"Hm" Lagi dan lagi El fokus kepada benda persegi miliknya.
Tapi saat El sedang fokus dengan benda persegi tersebut tiba-tiba ada seorang perempuan yang jatuh di dekatnya.
BRUKK
"Aww" pekik perempuan tersebut.
"Eh, Caca! " Teriak seorang laki-laki yang sepertinya baru datang.
"A-abang" ucap caca dengan mengeluarkan air mata buayanya.
"Princess kamu gapapa kan? " tanya Zayyan. Ya, orang tadi adalah Zayyan yang sepertinya akan membeli makanan.
"Hiks sakit lutut Caca sakit hiks hiks" ucap Caca dengan isakan kecil.
"Cih, gitu aja nangis" gumam El yang sepertinya di dengar oleh Zayyan.
"Jadi lo hah! " bentak Zayyan kepada El.
"Maksud lo? " tanya El.
"Cih, lebih baik lo ngaku—" Zayyan mendekatkan dirinya kepada El "atau, gue cepuin ke daddy? " dan Zayyan menjauhi El, bertepatan pula Rayyan and the gang sampai di kantin.
"Ada apa ini? " tanya Rayyan yang melihat Caca duduk di kursi dengan lutut dan siku yang lecet, Zayyan dan El yang saling menatap.
"Dia menyakiti princess kita lagi" ucap Zayyan dengan mata yang terus memandang manik mata milik El.
'Indah' ucap Zayyan saat pertama kali melihat manik mata milik El.
"Serah" El kembali duduk dan melanjutkan makanannya.
"El, jangan pakai sambal" ucap Raden.
El tetap memberikan sambal kepada mangkok yang berisi bakso miliknya, bahkan El sampai memberikan sambal delapan sendok makan.
"EL! " Teriak Raden.
"Hm" jawab El tapi saat El akan menyuapkan bakso kedalam mulutnya tapi tidak jadi karena ada yang memukul tangannya. Ya walau tidak keras.
PLAKK
"Aaastttt" desis El ketika merasakan sakit di tangannya.
Dan ternyata yang memukul tangannya tadi adalah Raden.
"Apa maksud lo? " tanya El dengan nada yang terkesan datar.
"Lo punya magh dan juga tadi lo belum sarapan kan. " ucap Raden.
"Serah" El langsung pergi, karena dia sudah kehilangan mood makannya.
Tapi saat El akan pergi Zayyan secara tiba-tiba memukul perutnya El sehingga El tidak bisa mengelak dan membuat tubuh El bertabrakan dengan meja di belakangnya.
BRUKKK
"EL! " Teriak Jaenden yang baru saja sampai di kantin. Jaenden lari dan menghampiri El.
"El, mana yang sakit? " tanya Jaenden.
"T-tidak, akhh! " pekik El ketika menggerakan perutnya.
"Raden, lo bawa El ke UKS mereka biar gue dan yang lain yang urus" suruh Jaenden kepada Raden nyang memang dari tadi membantu El bangun.
"Hati-hati bang" Raden menggendong El di punggungnya.
"Tenang aja" balas Jaenden.
****
Walaupun pendek setidaknya gue up bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGRAFAEL [END]
RandomHanya menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang bernama ARGRAFAEL ANGKASA ZAVREDERTA DERALAN DEKAREN yang lahir secara prematur. Kelahirannya membuat mommy nya meninggal sehingga seluruh keluarganya membencinya di tambah selang beberapa jam k...