32. ARGRAFAEL

15.3K 806 26
                                    

Pagi ini terjadi suatu keanehan di mansion Dekaren. Karena perubahan sikap sang kepala keluarga kepada anak yang selama ini dia acuhkan, seperti saat ini.

Sekarang mereka semua sedang sarapan di meja makan dengan Gio yang selalu memperhatikan El, bahkan anak kesayangannya sampai dia diamkan.

"Daddy... " panggil Cia seperti biasanya. Gio tidak menoleh ataupun menjawabnya.

"Hiks hiks hiks" isak Cia dengan air mata buayanya.

"DADDY! " Teriak Cia yang membuat Gio menoleh.

"Iya? Ada apa sayang? " tanya Gio, tapi tatapannya tidak menatap Cia.

Karena sudah tidak tahan dengan semua hal-hal aneh yang terjadi di pagi ini akhirnya El berangkat ke sekolah.

"Gue berangkat" ucap El dengan berdiri dari tempat duduknya.

"El berangkat dulu pa" El mencium pipi sebelah kanan milik Yuda.

"Baiklah, hati-hati di jalan dan jangan ngebut bawa motornya" sebuah persandingan yang harus El dengarkan setap pagi.

Gio, Rayyan, Rivan dan Vian yang melihat interaksi mereka berdua langsung saja tidak selera makan.

"Daddy selesai" Gio berdiri dari duduknya dan langsung pergi.

"Tapi makanannya daddy belum habis" ucap Cia.

Gio pergi begitu saja dan tanpa mendengarkan ucapan Cia.

Yuda yang  melihat itu sebenarnya kasihan tapi sudahlah, biarkan Gio berusaha untuk membuat El nyaman kepadanya.

****

El sekarang sedang berada di parkiran motor dengan jaenden dkk.

"El, lo kemarin kemana aja anjr. Katanya lo datang ke arena giliran di tunggu lo ngga datang" ucap Jaenden yang kesal karena hal kemarin.

"Sakit" balas El dengan SPJ)singkat, padat dan jelas).

"Kalo sakit kenapa lo sekarang masuk bambang" ucap Vano.

"Dah sembuh, tenang ae" balas El dengan melihat-lihat sekeliling.

"Eh, El lo—" ucapan Evan terpotong karena ada seseorang yang berteriak kepadanya.

"EL! " Teriak orang itu.

Mereka semua menoleh setelah melihat orang yang memanggil El seketika mereka semua langsung kebingungan karena orang yang memanggil El tadi adalah Rayyan.

"Ngapain lo kesini? " tanya Devan dengan wajah julitnya.

"Apa? Mau baywan? Ayok gue ladenin sini" ajak Evan.

"Jangan berburuk sangaka dulu, gue cuma mau ketemu dengan dia" balas Rayyan dengan menatap mereka satu per satu.

Jaenden melangkahkan kakinya untuk mendekati El dan memberikan sebuah tas kecil kepada El. El menerimanya dengan menampakkan wajah kebingungan nya.

"Di makan, gue tau lo tadi ngga sarapan" Setelahnya Rayyan meninggalkan mereka.

"Dih, kenapa dia El? " tanya Steven.

El hanya membalasnya dengan mengangkat kedua bahunya acuh.

Kring kring

"Dah, ayo masuk" ajak Jaenden dan mereka pergi ke kelas mereka masing-masing.

Ketika sampai di kelas El dan Raden tidak melihat guru, setelah menunggu sekitar 10 menitan masuklah Novan yang baru saja dari ruang guru.

"EKHM..Perhatian untuk semua teman-temanku yang berbahagia. Jadi hati ini kita jamkos karena guru sedang mengadakan rapat. Sekian terimakasih" setelah selesai mengumumkannya akhir Novan kembali ke bangkunya.

"YEYYYY....JAMKOSS... " Teriak beberapa siswa-siswi.

"Den, kantin yok" ajak El.

"Ya udah, gue mah ayo ayo aja"

Mereka berdua keluar kelas dan pergi ke kantin.

Di kantin mereka melihat ada beberapa siswa yang sedang membeli makanan.

"Lo pesen apa? " tanya Raden kepada El.

"Seperti biasa" balas El. Raden membeli makanan dan El mencari meja.


****

Hai, gue lama up gara-gara kuota gue habis dan ini aja gue up nya pake bonus kuota yang bisanya cuma di pakai sebentar.

Sebenarnya gue juga lagi banyak tugas, ya walaupun libur tapi tugas tetap full. Ini aja gue bingung mau buat gimana lagi alurnya.

Kalau alurnya kurang nyambung udah biarin aja, soalnya gue masih punya banyak tugas-tugas sekolah.


ARGRAFAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang