25. ARGRAFAEL

15.7K 918 37
                                    

Setelah kejadian yang memalukan untuk El tadi sekarang mereka di markas dengan El yang makan bakso.

"Gilak El, itu sambal apa kuah bakso" cengo Farhan karena melihat kuah bakso milik El yang berwarna merah. Gimana ngga merah tadi El aja ngasih sambalnya sampai 7 sendok dan kecap nya 1 sendok.

"Katanya bang Grava dah pulang" ucap Rangga. Dan tak lama kemudian terdengar lah suara ramai-ramai di luar bersamaan dengan seorang laki-laki yang masuk ke dalam.

"Hai semuanya" ucap laki-laki tersebut dengan suaranya yang berat dan serak.

"Eh, bang panjang umur lo. Padahal baru aja kita omongin lo" ucap Raden dengan menjabat tangannya Grava.

Grava melangkahkan kakinya untuk mendekat El yang terlihat tak terganggu dengan suara di sekitarnya. Tapi saat Grava sudah berada di dekatnya El dia langsung memegang dan melemparkan mangkok milik El yang ber isi bakso ke dinding.

PYAR

Dan Grava langsung menyeret El ke dalam kamar mandi yang memang dekat dengan ruang tamu.

Grava menyuruh El untuk menunduk di wastafel. Setelah El menunduk Grava langsung memasukan jari telunjuknya ke dalam rongga mulut El dengan sangata dalam dan berakhir lah dengan El yang memuntahkan semua isi perutnya.

HOEK

HOEK

Setelah muntah-muntah badan El terasa sangat lemas sampai-sampai dia tidak bisa berdiri dengan tegap.

"Hiks hiks lehernya El sakit....hiks panas.. Hiks hiks" isak El dengan menyenderkan kepalanya di bahu lebar milik Grava.

Setelah membersihkan sisa muntahannya El Grava menggendong El sampai di ruang tamu.

"Jadi gini kelakuannya El hm? " ucap Grava dengan menatap datar El. Btw posisinya itu gini.

           Rangga
Raden
El       meja    Grava
                      

"B-bang hiks Maaf" ucap El dengan memilin ujung baju sekolahnya.

"Mulai sekarang El tinggal di mansion abang" ucap Grava mutlak.

"T-tapi El mau sama Raden"

"Raden ikut kita"

"Ta—"

"Abang tidak menerima alasan kamu lagi" Grava langsung menggendong El dengan gaya ala koala.

"Raden ayo" mereka bertiga pergi ke mansion milik Grava.

Di dalam mobil yang berbicara hanya Grava dan Raden, karena lehernya El sakit.

"Den, emangnya El setiap hari selalu seperti ini? " tanya Grava kepada Raden.

"Semenjak om Yuda ngga di indo El hampir setiap hari seperti ini bang"

"Memangnya Jaenden kemana? " tanya Grava dengan menyerengit bingung.

"Biasa bang, lagi pdkt sama Zayyan"

"Lah, ini bukan genre bxb loh" ucap Grava.

"Gue juga ngga tau bang, ini masalahnya ada di authornya. Gini nih nasib tokohnya ketika author fujo tapi sok sokan buat genre sad, jadinya belak-belok ngga lurus ceritanya"

"Heh, ini kok jadi salah gue......ya kalian harusnya salahin otak sama tangan gue lah. Kan yang mikir otak dan yang nulis tangan, bukan gue....😭😭"_author

"Serah lo thor" ucap mereka berdua pasrah.

*skip mansion

Setelah 1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di mansion milik Grava.

Grava turun dengan El yang berada di gendongannya. Tapi tiba-tiba El bangun, sepertinya karena terkena sinar matahari.

"Enggh" lenguh El.

"B-bang Ava" panggil El.

"Hm? "

"N-nen" ucap El lirih, karena saat ini wajah El berada di depan dadanya Grava.

"Sebentar, tunggu sampai di kamar dulu"

'Akhirnya dada gue aman' batin Raden.

****

Dah ya, ini gue buatnya pendek karena gue sedang males nulis.

ARGRAFAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang