KELAHIRAN ARGRAFAEL 2

24.5K 1.2K 50
                                    

Tolong vote

____________

Setelah pemakamannya Nanda mereka sekarang sedang berada di rumah sakit tempat lahirnya El. Btw yang memberi nama Argrafael adalah Nanda sendiri saat dia masih mengandung El dengan usia 7 bulan.

"Bagaimana dengan anak ini? " tanya Selly.

"Bagaimanapun juga anak ini adalah darah daging saya jadi saya akan bertanggung jawab dan saya akan membesarkannya" jelas Gio dengan menatap inkubator.

"Tapi dia yang sudah membunuh anak mama" Ujar Nata.

"Saya tau jika dia ya—" ucapan Gio terputus karena handphone milik Nata berdering.

Tring..... Tring..... Tring....

"Angkat dulu ma" suruh Gio kepada Nata.

Nata pun melihat handphonenya yang ternyata yang menelfon adalah suaminya, tapi ketika tersambung itu bukan suara suaminya.

"Halo" ucap orang itu.

"I-iya, ini siapa ya? kok bisa pegang handphone suami saya? " tanya Nata.

"Saya dokter dari rumah sakit bijaksana, saudara Arman (suaminya Nata) mengalami kecelakaan sehingga membuat saudara Arman meninggal di tempat" jelas dokter itu.

"A-apa, jika begitu saya akan segera kesana" ucap Nata dengan nada yang bergetar.

Setelah mematikan sambungannya Selly langsung bertanya.

"Ada apa? " tanya Selly.

"S-suami hiks suami ku hiks hiks me-meninggal hiks hiks"

"A-apa, bagaimana bisa"

"K-kata dok hiks ter d-dia kecelakaan hiks hiks" isak Nata.

Tiba-tiba Selly berkata "Sepertinya anak itu pembawa sial, buktinya saat dia lahir besan dan menantu mama meninggal"

"Hm, sepertinya begitu" jawab Gio.

"Ayo kita ke rumah sakit bijaksana" lanjut Gio dan meninggalkan baby El.

Sedangkan Yuda dia menatap lama kotak inkubator.

"Saya sudah di beri amanah oleh nyonya untuk menjaga tuan muda, jadi saya akan menjaga tuan muda walau saya harus merelakan nyawa saya. Kejadian hari ini bukan kesalahan tuan muda, tapi ini sudah menjadi takdir dan kita tidak bisa mengubah takdir." Gumam Yuda dan tanpa dia sadari ternyata ada yang mendengarkan gumaman nya.

"Sepertinya kehidupan anaknya Nanda akan sangat sulit" celetuk orang itu yang ternyata dokter pribadi keluarga Dekaren, Keenan. Keenan itu teman semasa SMP dan SMA Nanda jadi dia kenal dengan Nanda.

Yuda yang tidak mengetahui jika ada seseorang dan tiba-tiba ada suara pun dia berjengit kaget.

"Ck, ngagetin aja" ucap Yuda dengan nada yang sinis.

"Orang-orang tadi kemana? " tanya Keenan.

"Mereka sedang pergi ke rumah sakit bijaksana" jawab Yuda tanpa menatap ke Keenan.

"Dan meninggalkan bayi itu sendiri? "

"Btw ada gue di sini"

"Iya gue tau, tapi apakah tidak ada salah satu keluarganya yang menjaganya? "

"Lo lihat kan yang di sini cuma gue dan lo, dan tidak ada orang dari keluarga itu, jadi mereka dia menjaga tuan muda El"

Keenan yang kepalang emosi pun menarik surai Yuda sedangkan Yuda yang kesakitan pun membalasnya jadi mereka saling tarik menarik rambut.

"Heh, sakit bangsat" ucap Keenan.

"Ini lo dulu yang memulai ya" balas Yuda.

"Ck, lepasin" Sentak Yuda.

"Yaudah ayo lepas bersama" usul Keenan.

"1" hitung Keenan

"2" Lanjut Yuda.

"3" ucap mereka bersama-sama dan mereka pun melepaskan jambakannya.

"Ck, rambut gue jadi berantakan kan" ucap Keenan.

"Lo dulu yang mulai"

"Hm"

"Btw gue tadi dapet amanah dari Nanda untuk menjaga anak bungsunya" ujar Keenan.

"Gue tadi juga dapat amanah gitu dari nyonya" jawab Yuda.

"Sepertinya kita harus menjaga tuan muda El, karena kedua pihak keluarga besarnya tidak menyukai kelahiran tuan muda El, termasuk tuan besar dan sepertinya anak-anaknya tuan besar akan membenci tuan muda" Lanjut Yuda.

Keenan pun duduk di kursi dan menyenderkan punggungnya.

"Huh, ya sepertinya memang begitu. Btw gue minta nomor telepon lo" ucap Keenan.

"Hm" Yuda pun mengeluarkan hpnya.

"083********* dah"

"Thanks" Keenan pun mencoba dengan mengirim pesan kepada Yuda.

_______________

Yuda

Online

Sv
02.45

_______________

Klintung (anggap saja suara notifikasi ygy)

"Coba buka" suruh Keenan.

Yuda pun membuka notifikasi tersebut dan menunjukkan nya kepada Keenan.

"Nomor lu? "

"He'em lo simpan gih, kalo sewaktu-waktu ada apa-apa sama El lu bisa telfon gue"

"Hm, btw lu udah ga ada tugas? " tanya Yuda.

"Sebenarnya gue udah ga ada tugas dari jam 22.30 tapi karena masalah tadi gue jadi belum pulang"

"Ohh"

****

Pagi pun tiba, sedangkan daddy dari Argrafael tidak berada di rumah sakit dan yang menjaga El adalah Keenan dan  Yuda.

Yuda sekarang sudah menjadi asisten pribadi El karena permintaannya sendiri dan Gio pun menyetujuinya.

"Andai gue punya kekuasaannya yang lebih tinggi dari keluarga Dikaren, gue pengen ngangkat El jadi anak gue" Celetuk Keenan.

"Hm, tapi itu cuma andai" balas Yuda.

"Btw tugas lo sekarang ngapain? " tanya Keenan kepada Yuda.

"Jagain tuan muda El" Jawab Yuda hanya hanya di tanggapi 'oh' ria oleh Keenan.

"Semoga saja tuan muda El mendapatkan perhatian dan kasih sayang keluarganya kelak nanti" gumam Yuda yang masih bisa di dengan oleh Keenan.

"Ya semoga saja"

Tak lama kemudian datanglah Gio dengan asisten pribadinya ——Edarfen.

Keenan dan Yuda yang melihat itu pun langsung membungkukkan badan mereka 180° sebagai tanda hormat.

"Selamat siang tuan besar" sapa mereka berdua.

"Bagaimana keadaannya? " tanya Gio.

"Keadaan tuan muda sudah lumayan baik setelah 1 malam di infus dan sekarang tuan muda sudah seperti keadaan bayi yang berusia 9 bulanan dan juga kata dokter tuan muda sudah bisa di bawa pulang sekitar 1 mingguan" Jelas Yuda panjang lebar kepada Gio.

ARGRAFAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang