18. ARGRAFAEL

17.9K 887 26
                                    

Setelah di periksa sekarang El sedang tiduran dengan nenen kepada Yuda.

"Pwapa" ucap El yang masing mengenyot nipple nya Yuda.

"Hm"

"Tangan El sakit" ucap El setelah melepaskan kulumannya.

"Udah, biarin aja nanti juga sembuh" ucap Yuda.

****

Sekarang Yuda sedang di lantai bawah dengan Gio yang sedang duduk di depannya.

"Iya tuan, ada apa memanggil saya? " tanya Yuda.

"Kamu saya kirim ke AS untuk memantau perkembangan senjata di sana" ucap Gio dengan menatap ke arah mata milik Yuda.

"Tapi berapa lama saya di sana? "

"Kemungkinan 3-4 bulan"

"Tapi bagaimana dengan El? "

"Saya akan mengurusnya"

"Ta—"

"Kamu tenang saja, saya akan mengurusnya seprti kamu mengurus dia biasanya"

"Baiklah" Yuda segera pergi dari sana dan bersiap-siap untuk pergi ke AS.

****

Sore pun tiba sekarang El sudah bangun dari tidurnya tadi. Setelah mengumpulkan nyawanya yang masih tertinggal ketika tidur tadi El langsung pergi mandi.

Setelah mandi El langsung turun untuk mencari papanya.

Di lantai satu dia hanya berjalan terus menerus tidak seperti biasanya yang akan selalu berbicara ketika dengan papanya.

"Papa mana? " tanya El kepada bi Miya yang sedang bersih-bersih.

"Ah, Yuda dia sedang di suruh tuan besar untuk memantau perkembangan di sana" ucap Bi Miya.

"Hm"

****

[El Pov]

Ketika gue denger jika papa pergi ke AS tanpa memberi tau gue rasanya gue pengen ngamuk aja, tapi sekarang gue harus menjaga sikap gue di mansion ini. Walaupun gue anak dari pemilik mansion ini tapi gue sadar diri karena gue hanyalah seorang anak pembawa sial. Gue bahkan ngga punya hak apa pun di rumah ini, kalo bisa gue ngga pengen lahir tapi karena ini takdir ya mau bagaimana lagi.

Seorang anak yang dia pungut di pinggir jalan saja memiliki hak dan kekuasaan yang besar di mansion ini. Sedangkan gue? Ngga ada sama sekali, sebenarnya ada tapi hanya sebuah kamar yang selama ini gue tempati ketika papa di rumah.

Ya asal kalian tau, gue ngga pernah di mansion ini ketika papa gue ga di rumah, alasannya karena gue ngga mau jadi samsak mereka. Dulu ketika papa di suruh sama DIA, dia selalu pukulin gue. Alasan mereka mukulin gue katanya karena gue nyakiti ANAK BUNGSUNYA yang bahkan gue ngga nyentuh sedikitpun.

Tapi gue bisa apa saat itu, karena saat itu gue hanyalah seorang anak laki-laki yang baru memasuki usia 8 tahun, dan saat itu papa gue sedang di suruh dia untuk pergi ke suatu tempat selama 1 tahun, dan tiup pun papa gue baru beberapa hari. Dia ngelakuin itu setiap hari dan tak lupa juga dengan bentakan dan makian untuk gue, saat itu gue cuma bisa nangis sambil bilang ampun dan ampun, tapi mereka ngga dengerin gue. Sehingga beberapa bulan berlalu saat itu gue juga sedang di hukum oleh DIA dan anak-anaknya tapi tiba-tiba gue pingsan.

Pas gue sadar ternyata gue udah di sebuah ruangan yang berbau obat-obatan. Dan setelah itu gue bakal ketakutan ketika mendengar sebuah bentakan dan gue tau jika itu trauma. Ketika trauma gue kambuh biasanya akan cepat sembuh ketika gue melampiaskan nya dengan cara menyakiti diri gue sendiri. Dan ketika papa gue pulang pas saat itu gue nge lampiaskan dengan gue yang menyayat tangan gue. Dan sejak itu gue di bawa ke psikiater dan gue menjalani pengobatan selama 5-6 bulan ya walaupun belum sembuh tapi lebih mendingan.

[El Pov end]

Saat ini El sedang berada di markas dengan yang lainnya, btw El tadi di jemput sama Raden.

"El" panggil Raden.

"Hm" jawab El yang masih fokus kepada hpnya.

"Jadi selama om Yuda pergi lo mau di sini? " tanya Raden, sedangkan yang lainnya hanya menyimak.

"Hm"

"Aruis" ucap Jaenden secara tiba-tiba.

"Maksud lo bang? " tanya Evan yang memang otaknya lemot.

"Mereka melawan kita balapan di arena biasanya jam 10 malam nanti" jelas Jaenden.

"Sepertinya mereka belum puas dengan kekalahannya" ucap Jaenden dengang mengeluarkan semiriknya, yang terlihat menakutkan di mata mereka semua minus El.

ARGRAFAEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang