Break?

255 19 3
                                    

Yeonjun selesai diperiksa. Dokter memberi dua suntikan vitamin kemudian pergi.

"Hyein-ah..". Ibu Yeonjun mengujar lembut kemudian merengkuh tangan Hyein.

Hyein memberi pandang, serta senyumnya.

"Tante minta tolong jaga putera Tante yaa..? Hyein bisa kan bantu tante ngingetin Yeonjun untuk jaga tubuh dan kesehatannya..?".

"Tante, tapi Yeonjun bi__..".

"Tante minta tolong banget yaa..? Yeonjun cuma mau dengerin Hyein. Tante minta tolong yaa, sayang..".

Hyein hanya mengangguk sebagai jawaban meskipun ia begitu ragu.

Ia tidak bisa lagi bersikap seperti dulu, memberi segala perhatian dan kasih sayangnya pada Yeonjun setelah apa yang dilakukan Yeonjun tadi malam.

Setelahnya Ibu Yeonjun keluar, memberikan waktu seluang mungkin untuk sang putera dan Hyein.

"Kamu denger kan, angel..?".

"Aku gak tau kamu se-gak tau diri ini..".

Yeonjun membuka matanya lebar.

"Angel, udah dong marahnya..? Kamu bilang aja aku harus ngelakuin apa buat nebus kesalahan aku yg tadi malem..!".

"Kamu cukup lepasin aku aja bisa gak..? Belum 24 jam kita putus kamu udah se-bertingkah ini..".

"Gak bisa. Kalau aku bilang gak mau putus, ya berarti enggak, angel..".

"Susah banget putus dari aku..?".

Yeonjun mengangguk lalu meraih tangan Hyein dan mengecupnya.

"Susah banget. Kita gak boleh putus..".

"Kalau susah banget kenapa tidur sama cewek lain tadi malem..?".

"Aku gak sadar, angel. Please percaya..".

"Bohong kalau kamu gak sadar. Orang yang ngebook room VVIP kamu di club tadi malem atas nama salah satu asisten kamu. Artinya kamu emang sengaja ngelakuin tadi malem..".

"Kamu segitunya pengen putus sampek nge-check reservasiku tadi malem..?".

"IYA..". Suara Hyein naik satu oktaf. "Aku udah bilang di awal hubungan kita, aku maafin segala kesalahan apapun yang kamu lakuin kecuali pengkhianatan. Jadi, apapun alasan tadi malem kamu tidur sama Yunjin, mau gak mau, terima atau gak terima, kita tetep putus. Aku bukan punya kamu lagi..".

Mendengar deklarasi Hyein yang menyatakan bukan kepemilikan Yeonjun lagi membuat tuan muda kaya raya tersebut perlahan terpantik amarah.

"Angel, tadi aku udah mempersilahkan kamu untuk nyuruh aku ngelakuin apa aja asal bisa lupain kesalahan aku yang tadi malem. Harusnya kamu gak memperumit kayak gini..".

"Kamu yang bikin rumit. Tinggal nerima keputusan aku apa susahnya..? Setelah itu terserah kamu bisa sepuasanya tidur sama Yunjin atau cewek manapun.."

Hyein juga ikut tersulut amarah. Hatinya masih sakit saat mengingat tubuh Yeonjun menyatu dengan tubuh gadis lain.

Yeonjun memberi tatapan intens dan tajamnya pada Hyein. Mendekatkan jarak wajahnya dengan Hyein.

"Aku tanya sekali lagi. Angel, Baby, kamu beneran mau pisah sama aku..?".

Hyein tidak menghindari tatapan tajam Yeonjun. Ia membalas dengan kadar tatapan yang sama.

"Iya, aku mau pisah..". Jawab Hyein tegas.

"Aku bisa nyakitin banyak perempuan jika kamu bener-bener mau pisah dari aku, angel..".

"Aku gak peduli. Dan GAK mau peduli..". Tekannya.

Yeonjun mengangguk dengan otot wajahnya yang mengeras karna marah.

"Oke, aku kabulin keinginan kamu untuk pisah..". Ujar Yeonjun, tatapannya belum lepas dari Hyein.

"Tapi seharusnya kamu udah tau aku gimana kalau kamu melewati batas kayak gini, angel..".

Kalimat itu berisi ancaman. Hyein paham.

"Choi Yeonjun..". Suara Hyein ditekan. "Tolong jangan campuri apapun tentang aku lagi, dan gak usah ngusik apapun yang berhubungan dengan aku..".

Kemudian Yeonjun tertawa keras bernada sumbang. Detik berikutnya raut wajahnya datar.

"Karna kamu udah bilang pisah, artinya kamu gak lagi punya hak untuk nyuruh aku dalam hal apapun, angel..".

Yeonjun mengatakannya dengan jarak yang sangat dekat. Di saat yang sama kegelisahan bertandang di setiap sudut kepala Hyein.

To be continue
.
.
.

SICK OF (Yeonjun X Hyein)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang