Posisi Yeonjun kini sudah memeluk Hyein. Keadaannya benar-benar mabuk karena efek alkohol.
Tadi di dalam telfon Hyein bertanya ada dimana, dan setelah Yeonjun menjawab gadis itu langsung mematikan panggilan sepihak.
Tak beberapa lama, Hyein datang bersama Mama dan bodyguard yang biasa menjaga pewaris satu-satunya tersebut. Pasalnya Yeonjun pergi tanpa pengawalan. Itulah yang membuat Madam Choi meminta bantuan Hyein untuk menanyakan dimana keberadaan puteranya.
Sebenarnya Madam Choi sangat mudah melacak lokasi sang putera saat pergi tanpa pengawalan, tapi kali ini ia sengaja melibatkan Hyein agar Yeonjun mudah dibujuk untuk segera menyudahi pesta minuman beralkoholnya.
"Angel.. aku gak nyangka kamu bakalan nyamperin duluan setelah kita tengkar kemarin. Ini langka.. hahaha..". Selorohnya dengan kewarasan yang tersisa kurang dari setengah.
Kedua lengannya erat mengukung tubuh Hyein, dan kepalanya menyusup di perpotongan leher Hyein hingga tidak memberi celah sedikitpun pada Hyein untuk berpaling.
"Berdiri yg bener.. ughhh..". Hyein bersusah payah mendorong Yeonjun yang sudah sempoyongan bersandar pada tubuhnya.
Kepala Yeonjun menggeleng di perpotongan leher Hyein. "Gak mau.. nanti kamunya pergi lagi..".
Soobin yang tetap di tempatnya berdiri kikuk karena di ruangan privat itu ada Madam Choi berserta bodyguard dan pemilik club yang tergesa menyambut kedatangan dadakan Madam Choi.
Bisa saja Yeonjun dibawa para bodyguard ke dalam mobil, tapi tau sendiri Madam Choi memprioritaskan kenyamanan putera kesayangannya. Untuk kali ini, wanita berpengaruh itu menyerahakn Yeonjun pada Hyein.
Karena hanya gadis itu yang dapat mengendalikan putera semata wayangnya.
"Ayo pulang sekarang..". Ajak Hyein dengan suara lembut. Dia tau Yeonjun paling anti jika dikasari, apalagi dalam keadaan mabuk seperti ini.
"Tapi kamu ikut pulang kan, Angel..?".
Hyein terdiam sebentar lalu menganggukkan kepalanya. "Iya..". Yang dia maksud disini adalah ikut pulang dari club untuk mengantarkan Yeonjun.
Tapi Yeonjun berpikiran berbeda. "Nginep di kamar aku yaa..? Udah lama kamu gak bobok di kamar aku, Angel..".
Tidak menanggapi dengan cukup lama, lengannya disentuh oleh tangan halus Madam Choi. Diserta anggukan kecil dari kepala Madam Choi yang mengisyaratkan agar dia menuruti kemauan Yeonjun.
"Iya..".
"Beneran, sayang..?".
"Kalau kamu gak mulai jalan, aku bakal berubah pikiran..".
Mendengar ancaman itu Yeonjun langsung bergerak melangkahkan kakinya, namun tetap dengan lengan yang merangkul keseluruhan gerakan tubuh Hyein.
Meski susah, namun apa daya, kemauan tuan muda merupakan yang utama.
Hingga mereka sampai di istana megah Madam Choi, dan Hyein dibantu oleh banyak pelayan sampai di kamar Yeonjun.
Madam Choi memerintahkan berbagai hal kepada para pelayan untuk pelayanan pada sang putera sebelum tidur. Namun Yeonjun menolak, tidak sejengkal pun tuan muda itu melepas Hyein dari dekapannya.
Musuh terbesar Madam Choi adalah kekeras-kepalaan putera tercinta. Ia menyerah dan lagi-lagi harus meminta tolong pada Hyein.
"Yeonjun-ah.. lepasin sebentar. Kamu harus ganti baju..". Titah Hyein, yang tubuhnya ikut terbaring di atas ranjang besar Yeonjun karena lelaki itu tidak melepaskan dekapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK OF (Yeonjun X Hyein)
Teen FictionHyein tidak mengerti jika kata putus yang ia ucapkan berdampak buruk pada apa yang ada di sekitar