Hyein mencoba lagi melepaskan cekalan Yeonjun pada tangannya saat kemunculan Karina, tapi lagi-lagi gagal.
"Belum pulang, rin..?".
Hyein memperhatikan raut wajah Yeonjun. Tapi biasa saja, tidak seperti seseorang yang tengah tertangkap basah sedang menyelingkuhi pasangannya.
Bukankah harusnya Yeonjun panik karena Karina memergokinya dengan gadis lain?
Entahlah. Hyein tidak mau berpikir terlalu jauh. Yang ingin ia lakukan sekarang hanya pergi dari kedua manusia ini, tidak mau terlibat.
"Ngapain disini..? Dia siapa..?". Raut Karina secara jelas menunjukkan ketidak-sukaan terhadap Hyein, karena melihat tangan Yeonjun yang nampak posesif mencekal tangan Hyein.
"Pacar aku..".
Hyein meleotot, kembali mengguncang tangannya agar terlepas dari cekalan Yeonjun.
"Gak usah ngomong sembarangan..! Lepasin, Choi Yeonjun..! Aku mau pulang..". Suara Hyein menjerit frustasi di akhir kalimat.
Karina memberi tatapan menghakimi, memandangi penampilan Hyein dari atas ke bawah.
"Segini selera kamu..?". Ujar Karina meremehkan.
Yeonjun enggan menanggapi, ia kembali mencoba menarik Hyein ke dalam ruangan.
"Lepasin gak..? Jangan seenaknya sendiri..". Lagi-lagi Hyein memberontak.
"Apa susahnya masuk..? Ini juga tempat kesukaan kamu dari dulu..".
"Sekarang enggak lagi..".
"Kamu kayak gini karena pengaruh cowok sialan itu..".
"Gak usah nyalahin Sunghoon..!".
"Udah berani belain cowok lain di depan aku sekarang..?". Nada suara Yeonjun sedikit naik.
"Lepasin..!".
Karina yang menyaksikan, meraung cemburu. Yeonjun dulu semasa kecil sangat posesif padanya, tapi saat ini, di hadapannya sendiri lelaki itu malah sangat posesif terhadap gadis lain. Dan Karina tidak bisa menerima kenyataan ini.
Yeonjun melonggarkan cekalannya karena Hyein terus memberontak, namun bukan berarti ia melepaskan Hyein.
Ia menyudutkan Hyein ke tembok dan mengunci pergerakan Hyein dengan kedua tangan di kedua sisi kepala Hyein, serta satu tungkai panjang kakinya yang mengekang pergerakan kaki Hyein.
"Mau aku tunjukin siapa yang berhak milikin kamu..?". Netra Yeonjun mengancam.
Hyein menggeleng dengan pelupuk yang berisi sedikit air mata. "Mau pulang..". Suara Hyein mencicit.
Yeonjun luluh seketika, ia merasa bersalah karena membuat Hyein-nya merasa terancam seperti ini.
"Maaf cantik, aku gak bermaksud..". Mengecup kening Hyein dengan begitu sayang.
Karina mengepalkan tangan. Hal macam apa yang dilihatnya sekarang? Perubahan cepat sikap Yeonjun dari tatapan mengancam ke mode lembut membuatnya penasaran akan apa yang Hyein lalukan hingga bisa membuat Yeonjun nampak tergila-gila?
Padahal jika Karina perhatikan, Hyein tidaklah se-wah yang ia nilai.
Hyein mendorong pelan tubuh Yeonjun yang memeluknya.
"Kita belum selesai..". Ucap Yeonjun, kembali mencekal tangan Hyein yang mencoba hengkang dari hadapannya.
"Yeonjun-ah, jangan kayak gini..! Kita udah putus..".
"Aku gak bilang kita putus..".
"Waktu itu kamu bilang mau ngehargain keputusan aku, sekarang kenapa kayak gini lagi..?".
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK OF (Yeonjun X Hyein)
Teen FictionHyein tidak mengerti jika kata putus yang ia ucapkan berdampak buruk pada apa yang ada di sekitar