Hyein datang lebih awal dari jam kulilah hari ini. Ketika berjalan menuju ruangan kelas profesor Kim perasaannya tidak nyaman karena banyak pasang mata mahasiswa tertuju padanya sembari berbisik.
Mencoba mengabaikan, dan terbirit agar segera menenggelamkan diri di dalam kelas untuk hilang dari tatapan banyak orang.
Memang ada apa dengannya?
"Woii Lee Hyein..".
Suara panggilan yang tertuju padanya sangat nyaring, cukup memekakkan telinga, dan tentu mengganggu pendengaran Hyein beserta beberapa teman kuliah yang juga datang lebih awal.
Hyein menutup mata untuk meredam kekesalannya, nyaris saja mengomeli Haerin jika saja gadis yang berteriak memanggilnya itu tidak menyemprotnya dengan pertanyaan omong kosong.
"KAMU BENERAN HAMIL..?".
Segera melihat ke kanan dan ke kiri, benar saja jika beberapa orang yang sudah datang di kelas itu juga turut memperhatikannya. Seolah menantikan jawaban darinya atas pertanyaan Hyein.
" Sini..!". Titah Hyein dengan menggigit bibir untuk menahan rasa kesal.
Haerin buru-buru duduk, menempel pada gadis berambut panjang tersebut.
"Jadi beneran hamil..? Kok bisa sampek bocor sih..? Duh gimana..? Kamu bilang udah putus dari Yeonjun kan, gimana kalau hamil..? Anak kamu gak ada bapak dong..".
"Hae.. ini masih pagi. Jangan bikin naik darah bisa..?".
"Aku tuh serius, Hyein. Jawab dong..!". Haerin mengguncang kecil lengan ranting Hyein.
"Omong kosong apalagi sih, Hae..? Dapet darimana hoax gituan..?".
"Lah kan udah rame. Kamu gak nyadar..? Anak-anak kampus tadi gak ngeliatin kamu apa..?".
Hyein sadar dan baru paham atas pertanyaan di kepalanya tentang alasan warga kampus memperhatikannya ketika berjalan.
"Jadi gara-gara omong kosong itu aku diliatin..?".
"Jadinya ini beneran apa cuma rumor sih..?".
"Hae.. aku gak hamil. Siapa yang bilang..?".
"Ya, warga kampus..".
Hyein menghela, tidak habis pikir. "Dari siapa sumbernya, kok bisa-bisanya jadi bahan omongan sekampus..?".
"Gak tau siapa orang pertama yang nyebarin, tapi katanya itu denger dari percakapan kamu sama Yeonjun di taman belakang. Mereka bilang Yeonjun nyebut bayi, akan jadi ayah, hamil, muntah pagi-pagi, terus periksa ke dokter, gak tau lagi dah apaan aku sampek lupa..".
Memijit keningnya. Harusna hari-harinya menjadi tenang setelah putus dengan Yeonjun, tapi kenapa ada aja yang bikin rame di hidupnya.
Dulu sewaktu jadi pacar Yeonjun, sering disyirikin sama cewek-cewek di kampus meskipun mereka gak berani ngungkapin terang-terangan karena Yeonjun benar-benar melindungi banget. Sekarang, setelah putus pun ada aja rumor gak berdasar yang membuat namanya jadi jelek.
"Aku gak hamil, Hae..". Tagas Hyein.
"Terus itu omongan yg tersebar bener..? Tentang kamu yg ke dokter buat cek, muntah pagi-pagi, bayi, Yeonjun jadi Ayah..".
"Bener, tapi itu kemaren cuma asumsi Yeonjun aja. Aku setuju buat periksa ke dokter kandungan biar Yeonjun gak terus-terusan ngeyel bilang aku hamil..".
"Lah jadi Yeonjunnya yang ngebet pengen kamu hamil..?".
"Gak tau ah.. aku pusing..".
Haerin jadi merasa bersalah karena mengganggu teman yang masih dianggapnya bayi, tapi kalau liat gaya pacarannya dengan Yeonjun gak jadi dia nganggep Hyein bayi.
"Tuh anak Mami emang paling ahli bikin heboh..".
"Sana protes ke orangnya langsung..".
"Mana berani, entar digeprek akunya..".
Hyein diam, mengambil catatan kecil di tas. Haerin memperhatikan sebentar sebelum mulutnya terbuka kembali untuk mengatakan sesuatu.
"Kamu pasti belum liat timeline sosial media kampus kita kan..?".
"Belum ada waktu. Emang ada apaan..?".
"Kamu tau Karina kan..? Model muda yang sekarang udah digaet beberapa brand buat jadi ambassadornya..".
"Ya tau, aku juga sering nontonin aksi modelling dia buat jadi referensi..".
Beberapa detik berlalu tanpa suara Haerin membuat Hyein bingung.
"Kok diem..?". Heran Hyein.
"Emmm gini..".
"Apasih.. kamu juga gak jelas, ngebahas timeline sosial media kampus terus ke model Karina. Apa hubungannya cobak..?".
"Itu___ di timeline sosial media kampus banyak foto-foto Yeonjun sama Karina gandengan tangan. Masuk media juga. Ya gak heran sih, keluarga Yeonjun selama ini emang sering disorot media karena pengaruh dan kekayaannya kan, terus disandingkan sama Karina yang emang public figure sebagai model. Jadilah berita di media, sampek rame banget di timeline kampus..".
Tubuh Hyein kaku sesaat. Sebelumnya ia merasa ikhlas-ikhlas saja melepas Yeonjun karena sudah berkhianat, kok sekarang jadi takut yaa?
Apa karena pasangan yang dirumorkan dengan Yeonjun adalah Karina?
Nyali Hyein jadi mengkerut. Minder jadinya.
"Mereka pacaran..?".
"Hah..?". Haerin menganga karena Hyein tampak tertarik dengan topik ini, ladahal sebelumnya gadis itu berusaha menjauhi apapun topik yang berhubungan dengan Yeonjun.
"Yeonjun sama Karina pacaran..?". Tanya ulang Hyein.
"Gak tau pastinya, tapi dari artikel yang aku klik terus aku iseng baca. Katanya mereka tuh sahabatan dari kecil..".
Hyein melipat bibirnya, gak ngerti perasaannya saat ini. Kecewa atau gimana ia gak ngerti.
Kenapa Yeonjun gak pernah cerita kalau punya sahabat kecil perempuan?
Kemudian Haerin menepuk-nepuk paha Hyein sembari melotot ke arah ponsel.
"Apalagi..?". Suara Hyein jadi lemas.
Kabar pagi ini gak enakin banget buat suasana hatinya.
"Nih rame lagi di timeline, katanya Karina bakal lanjutin pendidikannya di kampus ini..".
Mendengar itu Hyein langsung menjatuhkan wajahnya ke meja. Jadi makin lemas tubuhnya, seolah energinya hari ini terkuras habis.
Setiap hari ketika akan pergi ke kampus pasti otaknya sibuk mencari cara agar tidak berpapasan dengan Yeonjun, karena di samping mantannya itu akan ada Karina.
Hyein tidak cukup kuat melihat itu. Belum apa-apa, ia sudah cemburu duluan.
To be continue
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK OF (Yeonjun X Hyein)
Teen FictionHyein tidak mengerti jika kata putus yang ia ucapkan berdampak buruk pada apa yang ada di sekitar