Mengusak tubuh dengan handuk kecil setelah menyelesaikan olahraga pilatesnya.
Hyein berada di kelas biasa, tidak mengambil kelas VVIP yang ditawarkan tempat olahraga tersebut.
Oh ayolah.. dia bukan Yeonjun yang bisa seenak hati menghamburkan uang puluhan juta won semudah itu.
Bergegas berganti busana lalu mengurai langkahnya untuk keluar dari gedung tersebut.
"Hyein-ah..". Namun belum sampai di pintu keluar, namanya dipanggil.
Hyein menoleh, bola matanya sedikit melebar sebagai respon atas siapa gerangan yang memanggilnya saat ini.
Madam Choi. Mamanya Yeonjun. Wanita yang terkenal akan uang dan gurita kekuasaannya.
Terburu mengubah raut wajah. "Tante..". Membungkuk dengan gesture sangat ramah.
Berselang detik Madam Choi sudah ada di hadapannya dengan senyum ramah, namun masih meninggalkan kesan anggun dan intimidasi secara bersamaan.
Aura wanita itu sangat kental akan kapitalisnya.
"Tante baru tau kalau Hyein juga melakukan pilates disini..".
Hyein lebih melebarkan keramahannya. "Ini hari pertama Hyein ada disini kok, Tante..".
"Ahh.. wajar Tante baru melihat Hyein..".
"Tante udah lama melakukan pilates..?". Tatapan Hyein kentara takjub.
Madam Choi mengangguk. "Tante harus selalu terlihat bugar. Karena Tante gak mau jagoan satu-satunya Tante malu kalau Ibunya bertubuh gempal..".
Keduanya tertawa renyah bersama. Di mata Hyein Madam Choi adalah sosok wanita sempurna. Baik itu karir, pengalaman, asal keluarga, dan lainnya. Bahkan wanita itu bisa mendominasi hampir segala sektor di negara ini.
Minusnya, wanita di hadapannya saat ini terlalu memanjakan Yeonjun hingga membuat tuan muda satu itu kerap berbuat semena-mena.
"Sebenarnya Tante ingin mengajak Hyein makan siang bersama siang ini, tapi Tante ada urusan lain yang tidak terhindarkan. Jika lain waktu, Hyein bisa meluangkan waktu Hyein untuk tante..?".
Hyein spontan mengangguk. Siapa yang mampu menolak permintaan Madam Choi? Tidak ada, apalagi mahasiswa biasa sepertinya.
"Tentu saja. Tante hubungin Hyein kapan saja Tante bisa, nanti Hyein pasti sesuain waktu Hyein sama ketersediaan Tante..".
Tepukan ringan mendarat di bahu Hyein. Sejujurnya Hyein tetap saja masih merasa gugup jika berada didekat Ibu Yeonjun. Sekalipun ia pernah menjadi kekasih Yeonjun selama bertahun-tahun, tapi hubungannya dengan Madam Choi tidak se-akrab itu karena seluruh waktunya benar-benar dimonopoli oleh Yeonjun.
"Gadis baik. Sepertinya jagoannya Tante aja yang sedikit menyebalkan..".
"Yeonjun memang kenapa Tante..?".
"Tante mengatakan ingin memiliki waktu berdua dengan Hyein, tapi Yeonjun tidak langsung memberikan izin. Anak nakal itu mengatakan akan memikirkannya terlebih dahulu. Menyebalkan, bukan..?".
Hyein melengkungkan bibir dan menggaruk tengkuknya. Di satu sisi membenarkan ucapan Madam Choi kalau Yeonjun itu memang menyebalkan, bahkan sangat menyebalkan. Namun di sisi lain, ia sangat menghargai keputusan Yeonjun yang tidak langsung mengizinkan karena jujur saja ia sedikit takut jika berada hanya berdua dengan Madam Choi.
Dengan lengkungan senyum dibersamai gestur sedikit merendahkan kepala Hyein berucap. "Anda bisa menghubungi saya kapanpun Anda mau..".
Madam Choi tergelak renyah. "Hyein-ah, tidak perlu terlalu formal. Bagaimanapun kamu akan menjadi menantuku jika Yeonjun masih menginginkanmu sebagai pendamping..".
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK OF (Yeonjun X Hyein)
Teen FictionHyein tidak mengerti jika kata putus yang ia ucapkan berdampak buruk pada apa yang ada di sekitar