Setelah lima hari pertemuan terakhir Yeonjun dan Hyein, segala hal masih berjalan seperti biasanya.
Hyein masuk kuliah seperti biasanya dengan wajah ceria, meski di malam hari ia masih kerap menangis diam-diam di dalam kamarnya. Wajar saja menangis mengingat hubungannya dengan Yeonjun sudah berjalan lama, dan kejadian malam itu seolah memaksanya untuk melepas segala rasa yang ia miliki untuk Yeonjun.
Sedangkan Yeonjun dalam lima hari itu absen dari kegiatan perkuliahan. Entah apa alasannya, Hyein sudah tidak mau tau.
Hyein berusaha sekeras mungkin untuk menutup telinga atas segala kabar tentang Yeonjun, ia ingin move on. Tidak mau terjebak terlalu lama pada hatinya yang masih meraung memuja Yeonjun.
Pagi ini, di hari ke-enam pasca putusnya mereka Hyein memeluk beberapa buku di dekapannya. Bukan berarti kutu buku, tumpukan yang ada di lengannya adalah materi yang dibutuhkan untuk mentoring kelas modelling di club yang diikutinya di kampus ini.
Mulai terdengar keramaian dari jarak yang tak begitu jauh. Hyein memberi atensi. Disana ia melihat Yeonjun datang dengan style seperti biasa, pakaian bermerek yang melekat di tubuh serta aksesoris lain yang tak kalah mahalnya.
Tapi bukan itu yang membuat alis Hyein mengernyit, karena selama mereka bersama kemewahan Yeonjun adalah pemandangan biasa untuk matanya.
Hyein mengernyit saat melihat gadis yang berjalan di samping Yeonjun. Itu Yeji, kakak senior di kampus yang memiliki julukan ice princess.
Oh jadi ganti lagi?
Hyein sakit hati?
Tentu sakit hati, karena beberapa hari yang lalu ia putus dari Yeonjun. Tapi tidak mungkin kan dia mencak-mencak di depan Yeonjun sekarang.
Terus nasib Yunjin gimana? Padahal malam itu mereka sudah bersetubuh
Hyein membalikkan tubuh, dan hengkang segera dari sana. Matanya iritasi melihat lengan Yeonjun diapit oleh tangan lentik Yeji.
Berkali-kali ia mengatur nafas agar tidak berakhir menangis. Rasanya masih kayak mimpi melihat Yeonjun bermesraan dengan gadis lain di area kampus. Padahal sebelum-sebelumnya, dia yang memiliki posisi sebagai ratunya Yeonjun. Kata teman-teman di kampusnya sih gitu. Soalnya Yeonjun gak segan nunjukin kebucinannya di khalayak umum.
Apa dia harus pindah kampus?
Enggaklah, ngapain? Yeonjun yang salah, masak dia yang harus ngalah?
Saat langkahnya hampir sampai di ruangan perkuliahan jam pertama, salah satu temannya memanggil.
"Hyein..".
"Oh Haiii.. morning Minji..". Balasnya dengan senyum yang masih terlihat bocah. Wajah Hyein memang masih sangat bocah kata orang-orang di sekitarnya.
"Aku gak tau kalau kamu udah putus dari Kak Yeonjun..".
"Oh masalah itu. Iya aku udah putus, hehe..". Hyein sedikit kikuk merespon.
"Binnie juga gak tau..".
Hyein mengangguk. Binnie itu Soobin, panggilan sayang dari Minji karena Soobin itu pacarnya.
"Oh iya..". Hyein merespon sekenanya.
"Padahal mereka sahabatan..".
"Mungkin Yeonjun lagi males cerita..".
Minji memberi tatapan menyelidik pada Hyein.
"Kamu gak apa-apa..?".
"Aku kenapa..?". Hyein jadi ikut heran dengan pertanyaan Minji.
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK OF (Yeonjun X Hyein)
Teen FictionHyein tidak mengerti jika kata putus yang ia ucapkan berdampak buruk pada apa yang ada di sekitar