Demand

194 21 0
                                    


Sebelum melangkah masuk ke dalam rumah orang tuanya, Hyein menghela nafas, menariknya, kemudian menghembuskan.

Menetralkan nada gugupnya. Di dalam kepalanya begitu ribut menerka alasan Papanya menghubungi untuk pulang sebentar.

Pasalnya, hubungan Hyein kurang baik dengan Papanya semenjak dia menentang perintah sang Papa untuk masuk di fakultas kedokteran.

Hyein berasal dari keluarga yang basicnya dari keluarga dokter dari generasi ke generasi.

Dan keluarganya memiliki salah satu rumah sakit terbesar di negaranya.

Kedua kakinya sudah berada di daun pintu, disambut oleh wanita paruh baya yang telah mengabdi di rumahnya sebagai pelayan.

Setidaknya senyuman hangat pelayan Kim dapat membuatnya teduh.

"Tuan besar sudah menunggu di ruang makan, Nona..".

Hyein menghambur memeluk pelayan yang sudah lanjut usia itu. Dia menyayangi Bibi Kim yang sebagian besar masa kecilnya ditemani oleh wanita lanjut usia tersebut.

Kemudian mengurai langkah menuju ruang dimana Papa dan Mamanya berada.

Mamanya seperti biasa, tidak merubah sikap ke-ibuannya meski Hyein telah mengecewakan wanita yang melahirkannya tersebut dengan menentang keputusan keluarga.

"Ada apa Papa minta Hyein untuk pulang..?". Tanyanya langsung sembari menarik kursi lalu duduk.

"Kau sudah tidak suka pulang ke rumah masa kecilmu..?".

Kedua tangan Hyein ribut melambai untuk menyangkal prasangka sang Papa.

"Bukan begitu. Biasanya Papa me_____". Segera mengatupkan bibir untuk menekan kalimatnya agar berhenti, ia tidak mau menciptakan keributan dengan kepala keluarga tersebut jika salah memilih kata. "Maaf, Hyein tidak bermaksud..". Sesalnya mengalah.

Nyonya di rumah itu melerai ketegangan yang terjadi di antara suami dan puterinya. Nyonya Lee menginstruksikan untuk menikmati hidangan dengan tenang sampai selesai.

Setelahnya, mereka pindah ke ruang yang lebih santai, namun raut wajah Papa Hyein masih jauh dari kata santai.

Hyein merengut melihatnya. Papanya kaku sekali, inilah yang membuat dia sering enggan pulang ke rumah.

"Hubunganmu dengan Yeonjun baik-baik saja..?". Kepala keluarga memulai pembicaraan.

Hyein mengangkat pandangan. Perasaannya tiba-tiba tidak nyaman saat Papanya yang berwatak keras dan tegas tersebut menyinggung hubungannya dengan Yeonjun.

"Aku udah gak sama Yeonjun lagi, Pa..".

Papa Hyein membuka kacamata yang dipakainya lalu menghentak di atas meja kaca, cukup membuat Mama Hyein dan Hyein sendiri terkejut.

Atmosfer tiba-tiba menjadi sangat serius.

"Jangan membuat lelucon tentang hubunganmu dengan Yeonjun. Kau tau pemuda itu putera siapa kan, Lee Hyein..?".

Jantung Hyein berdegup saat Papanya menyebut namanya lengkap dengan marga.

Dia sadar jika pembicaraan sangatlah serius.

"Tapi Hyein gak bohong, Pa. Aku sama Yeonjun udah ga_____".

"Bagaimana Papa harus mempercayai ucapan gadis yang membangkang keputusan keluarga, dibanding Madam Choi yang kemarin malam bersedia menjadi penggerak finansial terbesar saat rumah sakit keluarga kita diambang jurang..?".

SICK OF (Yeonjun X Hyein)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang