Adjust

227 17 0
                                    


Membuka mata perlahan, sembari meregangkan otot-otot tubuhnya setelah semalaman istirahat di atas ranjang super king milik Yeonjun.

Hyein mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina.

Pemandangan pertama di awal hari yang ia lihat saat ini adalah wajah Yeonjun yang sudah memandanginya dengan senyum merekah, entah sudah berapa lama tuan muda itu mencuri pandang saat ia belum terbangun dari tidur.

"Morning, princess.". Sapa Yeonjun dengan intonasi lembutnya.

Lalu tak lama, tanpa menunggu izin dari Hyein, tuan muda itu melabuhkan kecupan basah di bibir gadis yang masih ia klaim sebagai miliknya.

Hyein mengernyitkan hidung. Sewaktu masih pacaran dan tinggal dalam satu atap yang sama dengan Yeonjun, perlakuan manis seperti ini adalah hal biasa yang selalu ia dapatkan dari tuan muda itu.

Masalahnya, perlakuan manis seperti ini terasa sedikit asing karena jeda beberapa waktu akibat berakhirnya hubungan mereka.


"Aku ada jam kuliah.". Ucap Hyein. Suaranya masih serak dan beraroma bantal.

Ia tidak tau tadi malam tidurnya nyenyak atau tidak, tapi saat ini tubuhnya dirasa lebih bugar. Padahal Yeonjun mendekapnya tanpa memberi celah saat tidur.


"Aku tau, angel. Jadwal kamu aku hafal di luar kepala.".


Hyein mendecih mendengarnya. Ucapan yang terdengar dari profesional player.

Decihan yang mengundang tawa kecil renyah dari belah bibir Yeonjun.

"Apa perlu tiap malem aku mabuk-mabukan biar bisa buat kamu tidur lagi di kamar ini, angel?.".

Hyein mendelik, tangannya reflek menahan dada Yeonjun yang mendekat untuk mendekap tubuhnya. Usaha yang sia-sia karena akhirnya tubuhnya tetap terbungkus di dalam pelukan tuan muda kaya raya tersebut.

"Gak usah banyak tingkah, kalau kamu teler kayak tadi malem lagi, aku bakal jedotin kepala kamu ke tembok, biar error sekalian.". Ketusnya.

Kemudian tidak berdaya ketika Yeonjun menciumi kepala lalu turun ke pipinya.

Ia bukan murahan, yang mau saja diciumi begitu saja oleh mantan. Hyein hanya mencoba beradaptasi lagi terhadap sentuhan fisik Yeonjun, karena pada akhirnya, seperti yang Papanya minta bahwa hubungannya dengan Yeonjun harus kembali membaik.

"Jahat banget sama pacar sendiri.". Guman Yeonjun di sela kecupan bibirnya di pipi Hyein.

Jemarinya membelai lembut anak rambut Hyein yang menyelasar di tepi wajah gadis itu.

Ditatap seperti itu, sedikit membuat Hyein salah tingkah.


Ingat, Yeonjun itu tampan menggoda, penuh pesona. Meskipun sudah ratusan hari pernah hidup dalam atap yang sama, tetap mendebarkan dada apabila diberi tatap oleh mata rubahnya yang tajam.

"Minggir aku mau mandi.". Mencoba melepaskan diri dari suasana romantis yang coba diciptakan Yeonjun.

"Kenapa perlu mandi? Kalau mau ke kampus gak usah effort tampil maksimal..".

"Kamu mau aku kayak gembel ke kampus..?".

Hyein sedikit panik saat Yeonjun beranjak lalu beralih ke atas untuk mengukung tubuhnya di bawah kuasa tubuh tuan muda itu.

"Aku gak suka kamu diliatin cowok lain.".

"Aku bukan kamu yang populer.". Mencoba menghalau sandraan tangan Yeonjun pada tangannya, meskipun sia-sia.


SICK OF (Yeonjun X Hyein)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang