No price tag

210 19 1
                                    



Keesokan paginya, Yeonjun bangun dengan pandangan bingung setelah menggeliat dan meraba di sampingnya sudah tidak menemukan Hyein.

Padahal tadi malam ia tidur dengan keadaan memeluk Hyein dari belakang. Ya, dengan pemaksaan sebenarnya. Mana mungkin Hyein suka rela mau dipeluk gitu aja sama Yeonjun.

Segera turun dari tempat tidur, memungut jaket yang tersampir di kursi belajar Hyein lalu membuka pintu kamar kost.

Disana ia hanya melihat beberapa bodyguardnya yang masih berjaga tepat di depan kamar kost Hyein.

"Hyein mana..?". Tanyanya dengan suara yang masih sangat bantal.

"Tuan muda tidak tau..? Tapi tadi Nona Hyein mengatakan sudah izin pada tuan muda..".

Salah satu bodyguardnya mendecak diam-diam karena sudah dikibuli oleh gadis kesayangan tuan mereka.

"Cepat cari tau lokasinya..!". Perintah Yeonjun, sementara ia kembali ke dalam untuk membersihkan tubuh guna segera menyusul Hyein.

Sudah ditelepon berkali-kali tapi seperti biasa, Hyein tidak mengangkatnya.

Setelah merasa sempurna dengan penampilannya, Yeonjun keluar kamar kost Hyein dengan sunglasses yang bertengger di hidung mancungnya.

Sepanjang di lorong, penghuni kost yang kebanyakan gadis pelajar dan mahasiswi tersebut berada di luar kamar karena mereka sudah mendengar bahwa Yeonjun menginap di kamar Hyein tadi malam.

Yeonjun mengumpat pelan, pasalnya tatapan terpana yang berasal dari gadis-gadis kost cukup membuat suasana hatinya tidak nyaman.

Ada sisi tidak mengenakkan menjadi orang tampan dan keren, apalagi bonusnya ia lahir menjadi tuan muda yang sangat kaya. Tentu saja segala perhatian ia dapat dari segala penjuru arah.

"Yeonjun-ah.. aku memiliki te____".

"Tutup mulutmu..!". Yeonjun memotong sapaan gadis yang hendak menawarinya sesuatu. Pasalnya ia tidak suka jika orang asing bersikap seolah akrab dengannya.

Sedangkan gadis yang menyapa seketika menciut nyalinya.

Yeonjun menaiki super-carnya. Ia menuju tempat dimana Hyein pergi hari ini.

Ke salah satu pusat pembelajaan terbesar khusus untuk busana dan sepatu kelas high-end.

Jika mau kesana, kenapa juga Hyein tidak mengajaknya? Sebelumnya tempat tersebut adalah tempat yang kerap mereka kunjungi jika Yeonjun memberikan black cardnya pada Hyein.

Sesampainya di tempat yang dituju, benar saja Yeonjun menemukan Hyein di outlet Saint Laurent.

"Hyein-ah..".

Saat Yeonjun mendekat, pekerja serempak membungkuk. Mereka tau siapa pemuda yang mengenakan kemeja lengan pendek berwarna dark  tersebut.

"Ninggalin aku pagi-pagi sendirian, padahal kita bisa pergi bareng..".

Yeonjun menghiraukan lambaian tangan Haerin yang tampak basa-basi menyapanya. Haerin mencebikkan bibirnya kesal mendapat respon tidak baik.

"Kamu tidur nyenyak. Ya udah sih, hal sepele juga, kan..?".

Kemudian Yeonjun merogoh dompetnya lalu mengeluarkan black card dan menyerahkannya pada Hyein.

"Ambil apa aja sesukanya kamu..". Yeonjun menyentak-nyentak kecil kartu hitam itu karena Hyein tidak langsung mengambilnya.

SICK OF (Yeonjun X Hyein)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang