Hyein menyandarkan kepalanya pada kursi di samping kemudi mobil yang kini disetir sendiri oleh Yeonjun.
Tubuhnya sudah dibalut dengan busana high-end label pilihan Mama Yeonjun, Hyein tidak keberatan karena selera busana Madam Choi benar-benar memang sangat bagus untuk tubuhnya.
Yang ia pusingkan sekarang adalah beberapa perkataan Madam Choi yang dilontarkan ketika sarapan bersama di istana megah itu.
Rencana candle light dinner yang udah diatur lah.
Mansion baru yang udah dibeli atas nama Yeonjun untuk ditinggali berdua dengannya lah.
Ia juga ditawarkan mobil baru yang ingin dibelinya.
Madam Choi juga membicarakan terkait beberapa koneksi yang dimiliki untuk mempermudah karir Hyein di bidang modelling. Secepat itu Madam Choi berubah? Padahal beberapa waktu lalu, wanita paruh baya itu sempat menentangnya.
Dan entah apalagi Hyein pusing memikirkan ucapan yang berupa perintah yang Madam Choi ucapkan saat sarapan tadi.
Untung saja Papanya Yeonjun hanya diam saja tadi.
"Kenapa sayang? Pusing, hm..?". Tanya Yeonjun sembari membagi fokusnya pada Hyein dan jalanan karena ia tengah menyetir.
Satu tangannya ia ulurkan untuk meraba kening Hyein.
"Suhunya biasa. Lagi kenapa sayang..?". Tanya Yeonjun lagi.
"Gak apa-apa kok..". Jawab Hyein dengan suara yang tidak begitu bersemangat.
Saat ini satu tangannya digenggam dengan Yeonjun.
Jujur saja, Hyein masih suka skinship seperti ini. Tapi berhubung hatinya masih sakit mengingat kelakuan Yeonjun dengan Yunjin, rasa marah seringkali timbul.
Namun Hyein mencoba beradaptasi lagi dengan sentuhan Yeonjun. Ia bertekad patuh pada ucapan Papanya bahwa hubungannya dengan Yeonjun harus kembali membaik.
"Kita ke rumah sakit aja ya buat periksa..?". Tawar Yeonjun. Lalu mengangkat tangannya yang menggenggam tangan Hyein untuk ia kecup.
"Aku baik-baik aja. Udah langsung ke kampus. Aku gak mau telat..". Sahutnya jutek.
"Hari ini aku mau ikut kelas kamu, sayang..".
Sontak Hyein menoleh. Raut wajahnya kentara tidak setuju dengan keinginan Yeonjun.
"Gak usah aneh-aneh..!".
"Aku gak nerima protesan, pokoknya bakal ngikutin seluruh kelas kamu hari ini..".
"Yeonjun please. Aku males jadi bahan gunjingan terus..".
"Gak akan ada yang berani ngomongin kamu selama ada aku, angel..".
"Iya emang di depan gak akan ada yang berani, tapi di belakang kamu..?".
"Bakal aku mampusin satu-satu kalau ketemu orangnya yang berani gunjingin kamu..".
"Yeonjunnnn~~~..". Hyein merengek sebal.
"Sayang, serius deh kamu tuh langka banget. Biasanya cewek kalau ditempelin kemanapun sama cowoknya pasti mikirnya romantis lah, bucin lah, ini kamu malah gak mau..".
Hyein mendengus lelah. "Iya kalau dulu gak masalah, aku suka-suka aja karena status kita masih pacaran. Tapi sekarang semua orang udah tau kalau kita tuh udah mantanan..".
Hyein sebenarnya udah lelah jelasin hal yang sama pada Yeonjun mode bebal.
"Siapa bilang mereka taunya kita masih mantanan..?".
KAMU SEDANG MEMBACA
SICK OF (Yeonjun X Hyein)
Teen FictionHyein tidak mengerti jika kata putus yang ia ucapkan berdampak buruk pada apa yang ada di sekitar