24

64 1 0
                                    


Adel ia menjadi perwakilan kedua orang tuanya, meskipun rasanya sangat malas karena pekerjaan proyeknya hari ini, hanya karena indah adalah kakaknya dan sekaligus kembarannya dia mau berangkat dengan syarat harus di jemput

"thank you bang oniel"

"iya sama-sama del"

"ehh del, kapan-kapan kita basket lagi kali" lanjutnya yang membuat adel langsung menyimpan ipadnya

Ia hampir lupa kalau oniel adalah rekan se timnya pada saat basket dulu

"boleh tuh, kapan?" jawabnya semangat

"besok gw cari gornya dulu, lu ajakin ryzea, marsha, sama ashel"

Ya marhsa, ia juga kenal dengan marsha, karena pada saat kita berpacaran sempat double date

"ehh biar mereka juga bawa temennya"

"kak indah aja suruh ajak marsha"

Dalam mobilpun tiba-tiba hening, karena terdengar dari nada balasan adel yang kesal

"iyaa, nanti aku coba ajak dia" balas indah sambil bertatapan dengan oniel, dan melirik adel yang duduk di kursi penumpang

Karena ia tau adiknya sangat tidak suka jika berkenaan dengan marsha




Sesampainya di restoran yang telah di pesan oleh keluarga oniel

Mereka langsung di sambut hangat oleh papah dan mamah oniel, keluarga santoso

Adelpun menyalami orang tua oniel, meskipun dalam hatinya sangat merasa gugup karena baru pertama kali datang tanpa orang tua

"om tante" sapanya

"ohh ini dirgantara ya, tampan sekali ya pah"

"iya tante, saya adiknya indah. Mohon maaf juga daddy dan mommy belum bisa datang karena masih di luar kota"

"iya tidak apa-apa, ini juga Cuma makan malam kecil-kecilan saja. Duduk nak" balas papah oniel

Kamipun duduk dan mulai untuk memesan makanan

Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam yang mengharuskan aku untuk segera pulang

Tetapi orbolan ini belum sampai pada ujungnya

"kak, ini lagi nunggu apa lagi sih? Gw ngantuk" bisikku padanya yang berada di sampingku

"sayang, kita masih nunggu kakak kamu?" bisik indah ke oniel

"iyaa, katanya masih di jalan macet"

Adel memilih untuk memainkan ponselnya diam-diam di bawah meja makan restoran, meskipun dia merasa tidak enak

Tetapi dia juga tidak mengerti dengan obrolan yang di bicarakan

"ohh ya dirgantara"

"panggil adel aja om" potong adel

"hhmm iya adel, gimana oniel baik ga sama kamu" aku menaikan alisku dan melihat ke arah oniel dan indah

YOUR ADMIERWhere stories live. Discover now