Malampun tiba, adel memilih untuk tidur di sofa karena tidak enak jika harus tidur Bersama kakaknya
Indah yang sudah berada dikamarpun merasa tidak enak karena adel harus tidur di ruang tv
"del lo serius mau tidur di situ"
"iyaa mang ngapa? Tumben perhatian" balasnya yang tidak melihat indah dan masih terfokus pada gamenya
"tapi gw mau cerita del, tidur ma gw ayo"
"dihh tumben, yaudah beresin dulu game kak"
Tak lama adelpun menyusul indah memasuki kamarnya tidak lupa membawa bantal dan selimutnya
Adel yang melihat indah sedang memainkan ponselnya memilih untuk rebahan dan melihat apa yang sedang indah lakukan
"kak, katanya gak boleh chatan sama calon suami tau kalo udah mau nikah"
"iyaa, ini dia Cuma kasih liat sebar undangan"
"yaudah lo mau cerita apa?"
"gw kemarin liat lo jalan sama amy, lo ada hubungan sama dia?"
"katanya lo yang mau cerita kok malah jadi tanya-tanya gw"
"del lo udah lama gw lihat gada deket sama cewek"
"gw lagi fokus sama perusahaan kak, lagian kalo cewek yang mau gw seriusin mah udah ada cuma waktunya belum tepat aja"
"jadi gimana ashel?"
"ihh lu gak jelas jadi tiba-tiba ashel" jawabnya tersipu malu
"yaudah deh, terlanjur gw mau jujur sama lo. Semoga membantu ya"
"iya gw bantu"
"gw suka kak sama ashel, bahkan pengen banget jadiin dia pacar Cuma gw belum pede bayangin aja yang deketin dia sultan semua"
Indah yang cengo dengan jawaban adiknya hanya menggelengkan kepalanya
"del lu, ihh gw tampar ya. Itu bukan alesan del, meskipun gitu ada ga ashel pernah jalan sama salah satu dari mereka"
"gw gatau juga ya kak, tapi setau gw gada. kan gw yg anter jemput dia kak"
"nah berarti dia masih setia juga sama lo" indah keceplosan
"hah maksud lo?"
"arggghhhh!!!!! Maksud gw ashel juga suka sama lo adelllll"