Jujur saja dia bingung dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh orang tua oniel, karena mereka jarang berinteraksi akhir-akhir ini
"baikk ko om, besok juga kita mau basket bareng" jawabnya tenang
Tak lama waktu berselang, akhirnya orang yang di tunggu-tunggu telah tiba
"hi semua, sorry pah mah aku telat tadi macet banget di jalan" ucapnya langsung mencium keduanya
"sorry ya niel gw telat banget ini"
"udah sampe mana acara nya?"
"udah beres sih kak, nungguin lo aja"
"ehh ndah, sorry juga ya" lanjut pada kakaku dan langsung memeluknya
Pandangan kami bertemu, karena itu pertama dan sangat pertama kalinya adel bertemu dengan kakaknya oniel jadi dia merasa sangat canggung bahkan untuk bersalamanpun
"iya gapapa kok kak, ehh ini kenalin dirgantara adik aku"
"ohh hi, gw amy"
"adel" balasku menjabat tangannya
Iapun segera mengambil tempat duduk di samping oniel
"okee, berhubung semuanya udah kumpul. Kita mulai aja acara dan maksud kita ada di sini ya"
"silahkan oniel, Abraham Cornielos Santoso"
"thank you pah"
Suasanapun menjadi sangat serius ditambah dengan alunan biola dan lampu sorot yang di arahkan ke oniel dan indah
Indah yang kebingungan hanya memandang sekeliling, lalu memandang adiknya dan kakak oniel
"niel?" ucapnya tanpa mengeluarkan suara
"Indah Alexandra wanita tercantik yang aku cintai, kekasihku dimalam ini aku ingin menjadikan kamu sebagai pendamping hidup aku Abraham Cornielos Santoso. Will you be my wife until the next life?"
Indah yang merasa tidak enakpun melihat ke arah kakak oniel karena ia akan melangkahi kakak perempuan oniel
Iya pun melihat ke arah adiknya yang terlihat terkejut dan akhirnya tersenyum sumringah
"sayang tapi kita..." lanjutnya memandang amy
"aku gapapa ndah, terimalah lamaran adikku. Aku belum mau menikah kok"
tanpa berfikir panjang, karena dirasa sudah di izinkan oleh amy indahpun menjawab
"I will niel" jawabnya menerima lamaran oniel yang langsung disambut oleh pelukan hangat
"selamat ya sayang, akhirnya di terima sama indah" ucap kedua orang tua indah