Bab 5 - Mulai Goyah

252 42 6
                                    

Hari ini seharusnya menjadi hari yang indah, namun terasa begitu hampa, setelah pulang kuliah kalana merayakan hari ulang tahunnya dengan sahabat dan juga teman-temannya, lalu malam harinya ia harus makan malam bersama kafa.

Kalana berbaring di atas tempat tidur, membuka layar ponsenya, ada banyak sekali notifikasi pesan masuk, dari whatsapp maupun Instagram, mereka semua memberi ucapan selamat bertambah umur untuknya.

Kalana tercengang, ketika postingan dari akun sagara membuatnya miris, Baju yang sejak pagi belum di ganti, club malam dan minum-minum.

"Kenapa aku bisa suka sama sagara, Tuhan"

Sagara, Aditya, bian, jonathan dan Eri Cheers lalu Menenggak minumannya sampai habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sagara, Aditya, bian, jonathan dan Eri Cheers lalu Menenggak minumannya sampai habis.

"Sahabat lo kenapa di? Di tolak cewek? Maboknya udah parah tuh!"

Bian menunjuk ke arah sagara yang sudah benar-benar kobam, padahal sagara terkenal kuat minum.

"Bawa balik deh, besok tuh anak harus masuk pagi" ujar jonathan, ia sedikit kesal karena sering menggantikan tugas sagara ketika ijin.

"Mending kalo di tolak cewek, lah dia? suka pacar orang bang"

"Serius?" Tanya eri dengan sedikit keraguan, marena eri tau jika sagara tidak akan mungkin benar-benar suka atau cinta kepada perempuan.

"Dua rius bang, enggak ada otaknya emang" aditya menunjuk ke arah kepala sagara, mengetuknya beberapa kali dengan telunjuknya.

"Udah nggak aneh" beo bian.

"Aneh lah, dia kan paling anti sama cinta-cintaan bang" timpal aditya.

"Udah enggak booking out dia?" Jo melirik ke arah sagara dengan senyum sinisnya.

"Katanya si tobat bang" jawab aditya.

Eri mencondongkan tubuhnya kedepan aditya. "Serius lo?"

"Yang bener?"

"Tobat? Bulshitt!"

Mereka semua jelas tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh aditya.

Sagara muak mendengar obrolan mereka, ia berdiri dari table nya, berjalan dengan sempoyongan menuju toilet.

Di dalam bilik toilet sagara memuntahkan isi perutnya yang berisi air. Aditya berdiri di belakang tubuh sagara, ia membantu memijat pundak sagara dengan telaten, ucapan aditya bisa di bilang kasar, namun setelah kafa, ia adalah orang yang paling perduli kepada sagara.

"Udah? balik yuk" Aditya berusaha membantu mengangkat tubuh sagara agar bisa berdiri tegak.

"Anterin gue kerumah kalana" Pinta sagara, yang berhasil membuat aditya menggelengkan kepalanya.

"Anjing, Lo gila?!"

"anterin gue sekarang!" Sagara berteriak.

"Enggak!"

Hallo Senja [Sagara & Kalana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang