Bab 19 - Hai Pacar

92 30 8
                                    

kalana membelai wajah sagara dengan lembut, lagi-lagi kalana membandingkan perasaannya, sungguh rasanya berbeda dengan kafa, kenapa saat bersama sagara perasaan dan sensasinya begitu menggila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kalana membelai wajah sagara dengan lembut, lagi-lagi kalana membandingkan perasaannya, sungguh rasanya berbeda dengan kafa, kenapa saat bersama sagara perasaan dan sensasinya begitu menggila.

Kalana dengan tiba-tiba menundukkan wajahnya hingga bibir merah mudanya menyentuh bibir milik sagara.

Satu kecupan itu berhasil membuat sagara kaget namun menyukainya, semakin hari kalana mulai berani untuk memulai, kalana melepas kecupannya, lalu tersenyum manis ke arah sagara yang berada dalam pangkuannya.

"Lagiii" rengek sagara.

"Enggak" kalana menggeleng pelan.

"Ahhh lagi by" sagara kembali merengek untuk minta di kecup.

"Tutup dulu matanya"

Saat sagara menutup kedua matanya kalana kembali mengecupnya. Namun ketika hendak melepas kecupannya tangan sagara menahan tengkuk leher kalana.

"Jangan di lepas by" titah sagara.

sagara menatap wajah kalana yang berada di atasnya, tangan satunya membelai pipi kalana dengan lembut.

"Di liat dari sisi manapun. lo cantik, By"

Sagara menekan pelan kepala kalana hingga bibirnya kembali bersentuhan dengan bibir miliknya, kali ini sagara menyesap bibir kalana yang berada di atasnya dengan begitu nikmat, membuat ciuman itu semakin dalam.

Sagara melepaskan bibirnya, ia kemudian bangkit, kali ini sagara merebahkan tubuh kalana di sofa. Sagara berada di atas tubuh kalana yang tengah berbaring sempurna. tidak di sia-siakan, sagara kembali melumat bibir kalana, kali ini lumatannya begitu agresif dan sedikit kasar.

Semakin kasar lumatan sagara, semakin panas dan bergairah juga untuk kalana, tanpa sadar kalana mengeluarkan desahannya.

Mendengar desahan kalana yang enak di dengar, sagara semakin hilang kewarasan. Tangannya kini turun kebawah, ia meraba perut milik kalana, sagara berusaha menyibak kaos yang di kenakan oleh kalana. Sungguh sagara ingin menelanjangi kalana detik itu juga.

"Aahkk, garaaa" di sela-sela kenikmatan yang sagara berikan, kalana masih waras, ia menggelengkan kepalanya pelan.

Saraga menghentikan lumatannya untuk mengambil nafas.

"Udahhh"

Saat sagara melepas lumatannya, kalana mengambil kesempatan untuk mendorong tubuh lelaki itu agar menjauh darinya.

Sagara bangkit dari sofa, ia meletakkan tangannya mengelilingi punggung kalana lalu tangan satunya ia lettakkan di belakang lutut, Ia mengangkat tubuh kalana dengan mudah.

Kalana melingkarkan kedua tangannya ke leher sagara. "Mau ngapain?"

"Mau nakalin lo by?" Wajah sagara memerah, milik sagara sudah benar-benar mengeras di dalam celananya.

Hallo Senja [Sagara & Kalana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang