Dalam ruangan panas ini, ada dua anak manusia yang tengah di mabuk gairah, namun jauh di luar sana ada kafa yang merasa resah karena kekasihnya tak juga menjawab panggilan teleponnya.
Kalana mendorong tubuh sagara agar memberinya ruang gerak. "Garaa"
Walaupun tidak rela, namun sagara harus melepaskan lumatannya.
"Kenapa by? Hmm"
Kalana menatap tas miliknya, suara dering dari ponselnya terus berbunyi sejak tadi.
"Angkat dulu sayang"
Sagara yakin jika si pengganggu itu adalah kafa. kesal, namun sagara berusaha menenangkan hatinya agar tidak terlihat cemburu.
Kalana dengan cepat mengambil ponselnya, Sementara sagara turun ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan juga minuman.
"Tadi siapa, abang kafa ya?"
Siapa lagi yang bisa menghubungi kalana di jam berapapun dan kapanpun selain kafa. Tidak seperti dirinya yang terbatas.
"Iya" Raut wajah kalana panik, gerak tubuhnya seperti orang ketakutan.
"Bang kafa ngomong apa sayang?"
"Aku di cariin papah sama mamah, Gimana dong?" tutur kalana, matanya sudah berkaca-kaca.
"Kita pulang sekarang"
Tidak di pungkiri, keadaan seperti ini membuat sagara merasa takut. namun ia coba untuk menutupinya rapat-rapat, dirinya harus terlihat tenang di depan kalana.
Sagara melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, agar meraka cepat sampai dirumah kalana.
"Enggak papa by, jangan panik ya" sagara menggengam erat tangan kalana yang dingin dan berkeringat.
"Kalo di marahin papah gimana? Kalo di tanya dari mana? Aku jawab apa gara?"
Sagara terkekeh gemas, ini yang sagara suka, wajah kalana yang semakin cantik saat sedang cemas.
"Gara! Aku udah berusaha tenang, Tahan biar enggak nangis! Tapi kamu?!"
Plakkk
Pukulan kalana mendarat keras di lengan sagara.
"Maaf by. tenang santai, liat gue dengerin gue" sagara mengusap kepala kalana. "Kalo di tanya papah dari mana, Jawab aja abis cari bahan buat tugas kuliah, hp nya di silent oke?"
"Kalo papah enggak percaya gimana?" terlihat jelas kalana menahan tangisannya, gadis itu benar-benar merasa kacau.
"Selama ini lo nakal enggak by?"
Kalana menggelengkan kepalanya, gadis itu sudah pasrah, ia tidak punya kata yang bisa di ucapkan lagi.
Sagara mencium tangan kalana dengan lembut. "Percaya gue by, lo aman. maaf gue ngajarin lo nakal by"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Senja [Sagara & Kalana]
RomanceKenalin, Sagara Saydhi Askara. Lelaki tampan yang tingginya 185cm, ia memiliki berjuta keahlian tapi minus akhlak. Sagara hidup dengan bebas tanpa aturan, saking bebasnya sampai tidak bisa membedakan gelap dan terang, benar atau salah. Sagara adala...