"Pusing ya? Duhhh lagian Ngapain pake minum si kal?!" Luna benar-benar merasa bersalah karena sudah membawa kalana ke tempat seperti ini. "Sabar ya, lo tiduran dulu"
Luna bolak balik mengitari tablenya dengan perasaan kesal, menunggu aditya yang tak kunjung datang. "Lama banget sih!"
Mark memberanikan diri, menghampiri luna yang sedang di landa kepanikan.
"Gue bantu bawa balik ya lun" ujar mark dengan raut wajah khawatir.
"Gak! Gak aman kalana sama lo. Anjing!" Luna melirik mark dengan kesal, ia masih ingat jelas bagaimana gilanya mark terhadap sahabatnya ini.
"Lo enggak kasian sama kalana lun?" Mark mencoba untuk menyentuh kalana, ia ingin membenarkan posisi duduk kalana namun tangannya di tangkis oleh luna.
"JANGAN PEGANG-PEGANG!"
Mark diam, menerima apapun yang luna lakukan terhadapnya, mark merasa pantas mendapatkan kemarahan dari luna.
"Gue seneng kalana punya sahabat kaya lo" mark tersenyum ke arah luna, namun di balas dengan tatapan tidak suka dari luna.
"UDAH GILA LO?" Luna kembali berteriak kesal.
"Oke gini aja, gimana kalo Kita bertiga bawa kalana pulang?" Jemy menyaut memberikan solusinya.
Setelah berfikir sejenak akhirnya Luna setuju, karena aditya tak kunjung datang, ia tidak bisa membirkan kalana lebih lama berada di tempat ini seperti ini.
"Oke deh"
"Sini" Mark membenarkan posisi duduk kalana lalu menggendong ala bridal style.
Jemy dan luna berjalan terlebih dahulu menuju parkiran, Mark menatap wajah kalana yang tengah memejamkan matanya dengan begitu senang, mark dengan berani mencuri ciuman di kening kalana.
"Anjing! Cari kesempatan!"
Luna memukul kepala mark dengan kencang, sialnya mark justru tersenyum kegirangan.
"Gpp gue kena tabok, yang penting bisa cium kalana"
"Turunin!" Teriak luna.
"Iya, gue turunin. Tapi Sampe mobil"
"Brengsek!"
Jemy membukakan pintu mobil milik mark, namun saat ingin memasukkan kalana ke dalam mobil tangan seseorang menghadangnya.
"Kalana punya gue! Bawa masuk ke mobil gue"
Tangan itu milik sagara, yang kini berada di hadapan mark.
"Kalana malam ini jadi tanggung jawab gue!" Kata mark dengan percaya diri.
"Sini!" Sagara mencoba untuk mengambil paksa kalana dari gendongan mark.
"Lo mau kalana jatuh?!"
"Bawa masuk kalana ke mobil gue atau gue telepon manuel!"
Mark pasrah, ia berjalan ke mobil sagara, ia menidurkan tubuh kalana di jok belakang mobil milik sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Senja [Sagara & Kalana]
RomanceKenalin, Sagara Saydhi Askara. Lelaki tampan yang tingginya 185cm, ia memiliki berjuta keahlian tapi minus akhlak. Sagara hidup dengan bebas tanpa aturan, saking bebasnya sampai tidak bisa membedakan gelap dan terang, benar atau salah. Sagara adala...