"Lo udah dapet alamatnya jem?" Mark bertanya kepada sahabatnya, orang yang paling dekat dan orang yang paling mark percaya.
"Udah mark, gue kirim ke elo nih"
"Thank's jem"
Mark menepuk lengan jemy sebanyak dua kali, sahabatnya ini memang bisa di andalkan.
"Cinta lama bersemi kembali kah?"
"Em, akhirnya gue nemuin dia" ujar mark dengan senyum yang menggembang di wajahnya.
"Kalo udah dapet juga pasti lo tinggalin"
Jemy mengungkit tentang kebiasaan buruk mark, yang tidak pernah serius dengan satu wanita.
"Kalana beda jem, dia mau gue jadiin pacar"
"Lah cewek-cewek yang lo tidurin? Apa mereka bukan pacar lo?" Timpal jemy, ia terlihat bosan membahas tentang ini berulang kali.
"Iya lo kan tau sendiri, mereka yang minta" ujar mark dengan santai.
Jemy menggelengkan kepalanya. "Wahh gila lo mark"!
"Tapi gue juga hargain mereka kok, buktinya nih abis tidur sama mereka gue transfer duit" mark tertawa keras, sungguh di luar nalar kebiasaan mark ini.
"Iya, yang seneng lo kasih duit diem, tapi yang merasa terhina? kena gampar kan lo"
"Gue gak cinta sama mereka jem, ya masa gue pacarin" ujar mark begitu enteng, tidak cinta namun mark hanya menerima keuntungan dari setiap wanita yang mengejar dan menawarkan diri mereka sendiri kepadanya. Bukankah itu kesempatan bagus? Kenapa harus di sia-sia kan? Pikir mark.
"Tapi Kotor, Enggak takut lo?"
Jemy sudah sering mengingatkan tentang bahaya sex bebas, meskipun jemy nakal, namun untuk hal yang satu ini ia tidak melakukannya.
"Iya, soal itu gue tau. janji deh, Gue berenti celup sana sini kalo kalana udah jadi pacar gue" wajah mark berubah menjadi serius, mark seperti menaruh harapan besar kepada kalana tentang masa depannya.
"Emang tu cewek mau? Apalagi kalo dia tau kebiasaan jelek lo ini"
Untuk sesaat mark berfikir, benar apa yang di katakan oleh jemy, apa kalana mau? Dengan dirinya yang sekarang. Entah lah, namun mark begitu percaya diri jika kalana mau menjadi pacarnya.
"Harus mau lah!"
"Bener-bener gila temen gue, udah yuk balik! Udah sore, lo mau di sini terus?"
"Bentar deh, kalana belum balik"
"Sial! Jadi dari tadi lo ngajak nongkrong disini cuma buat liat kalana?" Protes jemy, ia merasa mark sudah membuang waktunya dengan percuma.
Selama berjam-jam mereka menghabiskan banyak makanan dan minuman hanya nuntuk melihat seorang gadis, sial! seharusnya jemy sekarang ini sudah istirahat di kasurnya yang empuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Senja [Sagara & Kalana]
RomanceKenalin, Sagara Saydhi Askara. Lelaki tampan yang tingginya 185cm, ia memiliki berjuta keahlian tapi minus akhlak. Sagara hidup dengan bebas tanpa aturan, saking bebasnya sampai tidak bisa membedakan gelap dan terang, benar atau salah. Sagara adala...