Kalana dan luna berada di dalam mobil yang akan keluar dari parkiran kampus, dengan tiba-tiba mobil mereka di hadang oleh seseorang.
"Mark? kenapa?" kalana mendongakkan wajahnya dari kaca pintu mobil yang setengah terbuka.
"kalian mau kemana? Gue ikut yaa" Pinta mark sedikit memaksa.
"maaf mark, aku mau bikin tugas dirumah luna" ujar kalana.
"Gpp deh gue ikut, gue gak ada temen main nih" mark merengek dengan wajah memelas bergelendotan di kaca mobil.
Kalana dan luna saling melirik seolah memberi isyarat, Setelah luna memanggutkan kepalanya, akhirnya kalana mengijinkan mark untuk ikut bersama mereka.
"Lo yakin enggak ada temen? Lahh bukannya cewek lo banyak." Kata luna.
"Gue gak punya cewe lun, mereka aja yang ngejer gue" ujar mark dengan penuh percaya diri.
"Punya cewek juga gpp kok mark" kalana menyaut.
"Gimana kalo lo aja yang jadi cewek gue kal?" mark serius namun kalana hanya menganggapnya sebagai gurauan.
"Wuih dia udah taken mas broh" luna menjawabnya dengan cepat, kalana melirik ke arah luna lalu tersenyum.
Yang ada di pikirkan kalana saat luna mengucapkan taken adalah sagara, bukan kafa. Saat ini kalana tengah di buat gila oleh pesona sagara.
Setwlah sampai pada rumah yang di tuju mereka bertiga turun lalu masuk kedalam rumah mewah berlantai tiga.
"Pantes songong, tajir!" Batin mark, akan tetapi jika di bandingkan dengan ayah mark, kekayaan orang tua luna masih berada di bawahya.
"Lo tinggal sama siapa lun?" Tanya mark.
"Sama bibi, bokap sama nyokap gue lagi ke luar kota"
Mereka naik ke lantai tiga menuju ruangan pribadi milik luna.
Setelah sampai di ruangan luas itu mark melihat ke sekelilingnya, di ruangan itu mark menemukan foto kalana bersama luna, foto keduanya dari jaman Sekolah menengah pertama hingga saat ini.
"
Lucu, dari dulu gemesin"
"Yahh mark, jangan liat yang ini" kalana dengan cepat merebut bingkai foto itu dari tangan mark.
"Kenapa?" Mark tersenyum heran.
"Malu, ini culun banget tau" kalana menekuk bibirnya.
"Enggak, dari dulu lo itu Lucu, cantik" Mark mencubit pipi kalana dengan gemas.
"Ah ahhh, sakit tau"
Sungguh tanpa kalana sadari, rengekannya itu membuat mark semakin gemas.
"Sini, sini mana yang sakit" Mark mendekati kalana, ia meraba pipi gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Senja [Sagara & Kalana]
RomanceKenalin, Sagara Saydhi Askara. Lelaki tampan yang tingginya 185cm, ia memiliki berjuta keahlian tapi minus akhlak. Sagara hidup dengan bebas tanpa aturan, saking bebasnya sampai tidak bisa membedakan gelap dan terang, benar atau salah. Sagara adala...