Kalana dan luna mengangkat beberapa kardus berisi peralatan kue untuk di naikkan ke dalam mobil johan.
Mobil itu penuh dengan barang bawaan, selain tas berisi baju, beberapa peralatan baking juga di bawa oleh ani.
"Toko kue yang disini siapa yang pegang kal?"
"Pegawai mamah, kenapa lun?"
"Yahh Kalo enggak ada tante, gue engga dapet free lagi dong tiap beli" luna mejatuhkan kedua bahunya, Suaranya tidak bersemangat.
"Kalo mau free luna ke bandung dong belinya"
Ani menyauti obrolan mereka.Luna berkacak pinggang. "Yahhh berat di ongkos dong tan"
Kalana dan ani tertawa, melihat sikap luna yang mereka pikir menggemaskan.
"Kalo ada libur kalian main ke bandung yaa, nanti tante yang ijin ke mamahmu lun"
Tangan luna memberi hormat "Siap tante"
"Oh ya nak. nanti seminggu sekali mamah nyuruh karyawan toko buat bersih-bersih rumah ya, kalo cuci baju bisa sendiri kan? Kalo ada apa-apa minta tolong kak kafa ya"
"Iyaaa. mamah tenang aja kala bisa jaga diri disini"
Kafa? Kalana meremehkan lelaki itu, ia berfikir jika kafa tidak bisa di andalkan dalam hal ini, kafa selalu keluar kota, lelaki itu tidak selalu ada untuk dirinya.
Sagara yang selalu ada, sagara yang menemani harinya, sagara yang membuatnya selalu tertawa, bahkan saat dalam keadaan darurat, Sagaralah orang pertama yang menolongnya.
***
"Gue mau main malah di tinggal, gak asik! Mau kemana sih?!"
Sagara menatap aditya dengan raut wajah kesal. Padahal ia sudah membawa kopi untuk mereka berdua mabar.
"Gue? Mau ngapel dong, kerumah kalana"
Aditya menjawab dengan santai tanpa menoleh ke arah sagara, ia fokus pada tali sepatunya.
"Heh anjing!" Bentak sagara setengah berteriak.
"Hah heh hah heh! Enggak gitu sat! Cewek gue nginep dirumah kalana" aditya melempar sepatu ke arah sagara. "Cewek gue pengen martabak! Ya gue anter kerumah kalana lah"
Sagara melempar balik sepatu sebelah kiri milik aditya.
"Masih doyan martabak tu bocah" Batin sagara.
"Udah lah, gue jalan dulu!" Kata aditya sembari memakai helm.
"Santai santai. gerimis noh, bentar lagi ujan gede" sagara menunjuk ke arah langit gelap yang sudah di hiasi gemuruh petir.
"Santai mata lo! Emosi gue bawaannya kalo sama lo" omel aditnya.
"Gue ikut, lo bawa mobil gue tuh. nanti gue deh yang bayarin martabaknya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Senja [Sagara & Kalana]
RomanceKenalin, Sagara Saydhi Askara. Lelaki tampan yang tingginya 185cm, ia memiliki berjuta keahlian tapi minus akhlak. Sagara hidup dengan bebas tanpa aturan, saking bebasnya sampai tidak bisa membedakan gelap dan terang, benar atau salah. Sagara adala...