20. Topeng

404 66 16
                                    

Dua hari kemudian...

Karasuno. 10.00
.
.
.
''Sudah kubilang jangan masuk sekolah dulu, Boge!''

Kageyama menyentak Hinata yang keras kepala untuk masuk sekolah. Mereka segera pulang ke Miyagi setelah kalah dari Kamomedai dan Hinata jatuh sakit.

Alhasil Hinata terbaring lagi di brankar UKS. Yamaguchi dan Yachi hanya tertawa hambar. Berbeda dengan Tsukishima yang heran.

''Padahal kau itu bodoh, tapi anehnya kau bisa sakit dan rajin masuk sekolah'' heran Tsukishima seraya mencerca Hinata.

''Aku kesepian di rumah. Aku juga ingin bertemu kalian dan (Name)- san. Tapi aku lupa, dia sudah tidak ada di sini'' ucap Hinata membuat keadaan kembali sendu.

''Ma... kejadian lusa kemarin membuatku merinding. Parahnya kita di marahi oleh Nakahara- san'' ujar Tsukishima mengingat kejadian malam lusa.

Flashback :

''Kalian bodoh! Sangat bodoh!!''

Chuuya menghina habis - habisan kepada para gagak karena tak berhasil menghalangi (Name) di bawa pergi. Chuuya menimang anaknya yang tertidur karena lelah menangis sampai matanya sembab.

''Tapi, Nakahara- kun. Jika saja (Name) tidak pergi, kami bisa mati'' ujar Takeda.

''Memangnya aku peduli? Hey. Dengar, ya. Jika dia masuk ke dalam pasukan itu lagi. Nyawa seperti kalian - kalian itu hanya di anggap serangga olehnya. Kenapa? Siapapun yang menghalangi tugas mereka, mereka tak segan memberantas walau dengan membunuh sekalipun'' jelas Chuuya membuat ruangan hening akan ketegangan.

''Kau bukan Nakahara- san. Dia orang yang baik dan pasangannya (Name)- san. Nakahara- san itu orangnya baik dan ramah kepada kami'' ujar Tanaka.

''Hoi, Kozou. Terserah kalian mau menganggapku apa, tapi satu hal yang pasti...''

Ckrêk!

Beberapa bodyguard Chuuya berdiri di belakang atasannya yang bersimpuh seraya siap dengan senjatanya, membuat para gagak bergidik ngeri.

''Kalian. Kemas semua barangnya (Name) dan Aria. Aku akan membawa anak ini pulang duluan'' perintah Chuuya. Yang bisa merespon hanyalah Sugawara dan Shimizu.

''Nakahara- san. Siapa kau sebenarnya?'' Tanya Yachi. Chuuya membenarkan posisi topi fedoranya seraya melayangkan tatapan tajam. Dia berkata...

''Aku hanyalah seorang pendosa sama seperti tunanganku. Seorang Eksekutif Mafia di Yokohama. Nakahara Chuuya''

Flashback end :

''Kukira dia petinggi biasa. Ternyata petinggi Mafia'' ucap Yachi bergidik ngeri. ''Mereka kok bisa saling menyukai, ya. Padahal (Name)- san itu tentara. Sementara Nakahara- san itu Mafia'' heran Kageyama mewakili perasaan bingung mereka.

''Cinta itu buta. Mereka sudah tak peduli apa status mereka. Entah penjahat atau pahlawan, entah yang rendah atau penguasa'' ujar Tsukishima membenarkan kacamatanya.

''Ne, Tsuki. Kau ingat puisi yang di ucapkan oleh (Name)- chan kemarin?'' Tanya Yamaguchi. Tsukishima mengangguk dan mengambil ponselnya.

''Ini. Puisinya berjudul 'Ore(Aku)'. Karyasastra dari Indonesia ciptaan... aku tidak bisa membacanya'' ucap Tsukishima berusaha membaca.

''Kha-... khairilu?''

''Chairil Anwar'' sahut seseorang yang tak lain adalah Kusuma. Penjaga UKS.

''Kusuma- san. Kau tau puisi itu?'' Tanya Yachi. ''Dulu saat SMP aku di suruh membaca dan menghafalnya. Sebuah sastra yang frontal dan tak memilik ornamental. Semua kata - katanya menusuk dan tepat'' jelas Kusuma.

I'm Life With A Monster 2 (BSD x Readers x Haikyuu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang