''Mantan Kakakku''
Tokyo. 21.00
.
.
.Semua terdiam dengan kehadiran (Name) dengan aura yang berbeda. Matanya berubah coklat menyalang, layaknya mata rubah yang buas.
Hotaru yang nontabe-nya punya indra keenam merasa tertekan dan takut dengan aura (Name). Dia langsung bersembunyi dan meringkuk takut di balik punggung adiknya.
''N-Neesan?'' Bingung Satoru. Hotaru lalu menatap (Name) dengan takut. Ah... bukan. Dia adalah Akane, bukan (Name).
''D-Dia bukan (Name). Aku jamin. Siapa kau?!'' Tanya Hotaru ngegas walau takut. Dazai dan Chuuya yang baru ngeh jika itu bukan (Name) langsung menyuruh mereka untuk menutup selambu.
''Kalian! Cepat tutup selambunya!'' Perintah dua Soukoku membuat mereka kaget. Yang merespon karena paham hanya Yamaguchi dan Tsukishima. Mereka langsung menutup selambu.
Akane melangkah mendekati Hotaru. Dia berlutut di dekat wanita yang mencoba memberanikan diri tersebut. Tangannya dengan lancang mencengkram pelan dagu Hotaru.
''Walau kau lebih tua dari (Name)ku, setidaknya turunkan suaramu, Nona'' ucap Akane membuat Hotaru berkaca - kaca, bergetar ketakutan.
Satoru langsung menarik sang kakak menjauh dan memeluk posesif Hotaru. Satoru merasa ada yang janggal dengan rekan bandnya.
''A-Akane- san. Tenanglah'' ucap Dazai gugup sembari mengelus punggung Akane perlahan, tapi di tepis kasar tangannya oleh Akane. Mereka yang tak tahu apa yang terjadi dengan (Name) hanya bisa diam.
Kecuali Sugawara.
''Hoi, (Name). Kau itu kenapa?'' Tanya Sugawara membuat anak kelas satu Karasuno dengan duo Soukoku merasa tegang. Akane melirik datar namun tajam ke arah Sugawara yang berani bicara santai padannya.
''Rambut silver. Nih'' ucap Akane lalu melempar ponsel (Name) ke arah Sugawara. Tentu sang empu gelagapan menerima ponsel (Name). Dilihatnya, ada informasi susunan pertandingan Turnamen Voli.
''Wah... kita akan melawan Tsubaki dan Inarizaki'' ucap Asahi kagum dengan informasi yang ada di ponsel (Name).
''(Name). Apa kau benar (Name)?'' Tanya Daichi masih menatap curiga dengan sosok Akane yang terselimuti oleh raga (Name). Akane bersila dan memangku wajahnya dengan tangan kiri.
'Suaranya berat seperti pria, sikap lebih dingin daripada saat dia diam, sebenarnya anak itu kesambet apaan, dah?' Batin Daichi bingung.
''Menurutmu?'' Ucap Akane memberi teka - teki. Dia memang suka menarik - ulur pertanyaan dan membingungkan lawan bicaranya.
Agar mudah untuk di taklukan.
''K-K-Kageyama... (Name)- san...'' ucap Hinata tergagap takut. ''H-Huruse, boge. Aku tau'' jawab Kageyama.
''Omaera. Kalian ingin tahu mengapa si bangs*t Atsumu itu adalah mantan kakak kami?'' Ucap Akane mengheningkan cipta dalam ruangan. Yang penasaran hanya mengangguk kaku dan berkeringat dingin.
''Dulunya, kami hanyalah saudaranya yang selalu tak akur dan selalu menyalahkan (Name)ku. Karena (Name)ku selalu mendapat kekerasan, akhirnya aku ikut getah mereka dan... Mati'' jelas Akane membuat semua terpaku diam.
''M-Mati?'' Tanya Nishinoya tergagap. ''Akane- san sebenarnya bukan hantu yang membuat (Name) kesurupan. Justru dia adalah jiwa saudara kembar (Name)'' jelas Dazai.
''Saudara kembar?!'' Kaget mereka. ''Dakara. Aku membenci mereka. Tapi karena (Name)ku masih punya hati, dia memilih mencoret sendiri namanya dari KK dan pergi dari rumah'' jelas Akane.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster 2 (BSD x Readers x Haikyuu)
Hayran KurguPerang Perjuangan mencapai kemenangan. Perang bukan berati harus mengangkat senjata, bertarung sampai meregang nyawa. Perang bisa di lakukan dengan pertandingan olahraga. Termasuk pertandingan Voli Nasional. (Name). Gadis yang telah menumpas traum...