Dua hari kemudian.
.
.
.
Kantor Badan Intelejen. 11.00Brak!!
''(Name)~! Konnichiwa!!''- Shino.
''Assalamu'alaikum''- Maeda.
Seseorang membuka(membanting) pintu ruang kantor (Name) dengan kencang, membuat sang pemilik sedikit kaget lalu menghela nafas.
''Wa'alaikum salam. Doushita Shino- san, Maeda- san?'' Salam (Name) balik lalu bertanya.
''He? (Name). Kau baru bilang apa?'' Tanya Shino melongo. ''Wa'alaikum salam'' jawab (Name) seraya masih berkutat dengan dokumennya.
''Bukannya kau Shinto?'' Heran Shino. Maeda menepuk pundak Shino lalu mengajaknya duduk ke sofa. Shino mengangguk saja.
''Karena menjawab salam itu wajib. Jika kau tak bisa menjawab dengan 'Wa'alaikum salam', maka jika seorang muslim mulai menyapa, kita hanya membalas dengan kata 'Salam' saja itu sudah boleh. Benar, 'kan Maeda- san?'' Jelas (Name) lalu bertanya pada Maeda.
''Souda'' jawab Maeda. Shino ber'oh' saja. ''Sore de. Apa tujuan kalian kesini? Jika hanya ribut di kantorku, segera pergi sana'' ucap (Name) lalu menumpuk dokumen yang sudah ia kerjakan dan beralih bergabung dengan ketiga rekannya.
''Ehehe... tau saja kau. Tentu saja kami ingin main kesini. Sekaligus membahas GSS. Aku merasa hasil rapat lusa kemarin kurang maksimal. Jadi kita saja yang menyelidiki diam - diam'' ujar Shino terkekeh.
''Aku setuju saja, sih'' sahut Maeda. (Name) menghela nafas lelah seraya memijat keningnya.
''Haah... terserah'' timpal (Name) menyerah. Hingga datanglah sekertarisnya yang membawa kantong plastik yang berisi makanan dan minuman isotonik.
''Hora, Jendral. Makanlah. Kau belum sarapan, lho'' ucap Azuka datang seraya memberikan kantong plastik pada (Name).
''Eh? Kau belum sarapan?'' Tanya Maeda. (Name) hanya langsung mencomot onigirinya, tak menjawab. Yang menjawab adalah Azuka.
''Dua hari belakangan Jendral lembur dan tidak pulang kerumah. Katanya di rumah juga tidak ada suaminya. Jadi dia tidur di sini'' jelas Azuka.
''Oh... kok betah sekali kau?'' Heran Shino. ''Shikatanai wa'' jawab (Name) apa adanya.
''Jendral. Di luar ada informan yang ingin menemuimu'' ucap Azuka. ''Suruh dia masuk'' perintah (Name). Azuka berojigi hormat lalu berjalan membuka pintu.
''Silahkan masuk'' ucap Azuka pada informan di luar. Sang informan mulai masuk seraya mendekap beberapa dokumen di tangannya. Dia melihat pemandangan langka dimana ketiga jendral berkumpul yang kelakuannya seperti anak tongkrongan
''Aku minta onigirimu''- Shino.
''Beli sendiri sana''- (Name).
''Kau itu selalu membebaninya. Bisakah kau tidak berisik satu hari saja?''- Maeda.
''Kau sama saja''- Shino.
''M-Masa'?''- Maeda.
''Jangan baperan. Maeda- san. Dia hanya menekanmu''-(Name).
Obrolan mereka terhenti kala Azuka berdehem. Mereka langsung memasang muka serius, membuat sang informan meneguk ludahnya gugup.
''Etto... Hajimemashite. Semi Eita- desu. Saya informan yang di kirim oleh Tuan Hakkusho Koiso. Yoroshiku onegaishimasu'' ucap informan tersebut seraya berojigi hormat.
'Semi Eita?' Batin (Name) merasa familiar dengan nama tersebut. Hingga ia ingat siapa orang yang di depannya.
''Semi- san, 'kan?'' Tebak (Name). Semi mendongkrak dan menatap lekat (Name). Sedetik kemudian, tangannya menjatuhkan dokumen dan tubuhnya jatuh terduduk. Dia tak percaya apa yang dia lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster 2 (BSD x Readers x Haikyuu)
FanficPerang Perjuangan mencapai kemenangan. Perang bukan berati harus mengangkat senjata, bertarung sampai meregang nyawa. Perang bisa di lakukan dengan pertandingan olahraga. Termasuk pertandingan Voli Nasional. (Name). Gadis yang telah menumpas traum...