Kasino Langit. 16.30
.
.
.
'Aku tahu siapa dan apa tujuan kalian... Lima Pertanda Maut' - (Name)."(Na)- kun. Biar aku ambil alih'' ucap Teruko meminta (Name) menyerahkan penahanan Sigma. ''Jika dia berontak, biar aku menanganinya, Teru- san'' ujar (Name) berubah menjadi datar.
(Name) langsung melepaskan Sigma dan berdiri di sisinya. Netra monokromatiknya tak lepas dari sosok targetnya. Tak memberi jeda istirahat, Sigma langsung di cekik oleh Teruko.
''Oleh karena itu, Anjing Pemburu Darah menjalankan kekerasan terhebat. Sebagai budak masyarakat, tak peduli dengan aturan itu sendiri yang akan melenyapkan kami!'' Jelas Teruko berlanjut dan malah tersulut emosi sendiri.
Brak!
Teruko langsung mendorong Sigma sampai dindingnya jebol. Dia mengancam di ambang dinding yang langsung meluncur jatuh ke langit.
''Ini peringatan terakhir. Menyerahlah'' peringat Teruko. ''Aku menolak! Walaupun aku orang biasa, selama masih punya keputusasaan, tembok sekalipun...'' tolak Sigma dengan ucapan menggantung karena tercekat akibat di cekik lehernya oleh Teruko.
''Kau benar. Keputusasaan orang biasa memang bisa menyeramkan. Tapi, setelah itu apa? Apa kau tak mengerti? Begitu orang biasa putus asa berhasil melewati temboknya, di dalamnya ada para genius yang sama - sama putus asa harus kau hadapi'' sahut Teruko menerangkan.
''Di tempat seperti ini, keputusasaan hampir tidak penting lagi. Selamat datang di dunia kami'' ucap Teruko.
Sigma langsung merasa pasrah akan keadaan. Namun jiwa pantang menyerahnya tetap menyala.
''Wakatta... aku tidak punya kesempatan untuk menang. Aku dan kasinoku akan hancur. Setidaknya, aku akan mempertahankan pilar terakhir!'' Tegas Sigma.
Set!
Sigma langsung menarik tangan Teruko dan menjatuhkan dirinya bersama - sama. Mereka terjun dari ketinggian ribuan kaki di langit seiring sinar senja menyorot mereka.
''Kuso!'' Umpat (Name) lalu berlari dan ikut terjun menjemput mereka berdua. Ia berseru menggunakan kemampuannya.
''Gekkaju!!''- (Name).
(Name) langsung berubah wujuh menjadi rubah ekor sembilan bersurai putih semi merah. Keempat kakinya langsung di selimuti api biru atau hakku jodai, membuat dirinya bisa terbang.
''Teru- san!'' Seru (Name) lalu melesat dan menjemput mereka berdua. Teruko menyerah dan melepaskan Sigma, lalu ia di tangkap oleh (Name) dan menaiki punggung (Name).
''Kau tangkap dia! Aku akan naik tangga ini'' perintah Teruko lalu beralih loncat ke tangga sebelah. ''Wakarimashita'' ucap (Name) lalu mengejar Sigma yang terjatuh.
Beruntung, Atsushi menangkap Sigma dan mendarat di sebuah kotak listrik engine milik kasino. (Name) langsung mendarat di dekat mereka berdua.
''Siapa kau?!'' Tanya Atsushi melihat (Name) dalam wujud rubahnya. Dia bersikap waspada seakan rubah tersebut adalah ancaman.
(Name) mendekat dan duduk di hadapan Atsushi. Kedua ekornya langsung menyentuh pundak Atsushi.
Dan mereka bertelepati.
''Ini aku, Jinko'' ucap (Name) bertelepati lalu menjauhkan ekornya dari pundak.
''(N-Name)- san!?! Jadi ini kemampuanmu?'' Kaget Atsushi. ''Sou. Dan aku harus menangkap orang aneh ini. Aku harus menyentuhnya lebih lama lagi'' Ucap (Name) lalu berubah menjadi manusia.
Sigma terkesiap melihat wujud (Name) sebagai manusia. Berseragam merah maroon. Jubah merah dan surai hitamnya berkibar, tangannya menumpu pangkal pedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster 2 (BSD x Readers x Haikyuu)
FanficPerang Perjuangan mencapai kemenangan. Perang bukan berati harus mengangkat senjata, bertarung sampai meregang nyawa. Perang bisa di lakukan dengan pertandingan olahraga. Termasuk pertandingan Voli Nasional. (Name). Gadis yang telah menumpas traum...