Behind Europe.
.
.
.
Penjara Meursault.Di dalam penjara yang bulat dan transparan, terlihat ada dua manusia yang otaknya melebihi pemikiran manusia tengah berdebat santai. Melakukan sesi tanya - jawab.
''Satte, sekarang aku yang bertanya. Mengapa Hirotaka (Name) sangat di sembunyikan identitas aslinya oleh ketiga Panglima?'' Tanya si surai coklat lurus. Fyodor Dostoevsky.
''Seperti orang pada umumnya, barang berharga perlu di jaga. Begitu pula negara yang harus menyembunyikan 'senjata' terkuatnya'' jawab si surai ikal brunette. Dazai Osamu.
''Naruhodo. Jaa... jika senjata tersebut menjadi pisau bermata dua, apa yang mereka lakukan?'' Tanya Fyodor lagi.
''Mungkin mereka akan memburunya, memanfaatkan kekuatan dan informasinya, lalu membunuhnya jika sudah tak di gunakan'' jawab Dazai.
''Bukan. Mereka tak sampai membunuh. Karena di dalam kertas itu, tak ada ceritanya dia mati. Kitalah yang akan mati. Bahkan namanya tak masuk ke dalam cerita'' sanggah Fyodor.
''Ho... berati dia pahlawan?'' Tebak Dazai. ''Bukan juga. Karena saat dia meninggalkan Yokohama sebentar, kehancuran akan memporak - poranda kota. Dia seperti penjaga dan penggangu alur permainan ini'' jawab Fyodor.
''Kalau begitu aku bersyukur. Dengan begini aku punya kartu tambahan lagi untuk menang'' ucap Dazai tersenyum kemenangan.
''Hm... begitu ya'' ucap Fyodor.
''Jaa... giliran aku. Menurutmu, dosa apa yang cocok untuk (Name) jika di bandingkan dengan salah satu Seven Deadly Sins?'' Tanya Dazai.
''Dragon Sins (Dosa Naga)'' jawab Fyodor yakin. ''Mari kita dengar alasannya'' ucap Dazai dengan raut wajah yang... tak bisa di deskripsikan.
''Dragon Sins. Dosa Kemurkaan. Selama ini, dosa yang paling banyak menurutku adalah Kemurkaan. Tragedi pembunuhan pertama pada bocah seumurannya, pembantaian 1 organisasi yakuza, pembunuhan sadis para kriminal. Semua di dasari oleh amarah''- Fyodor.
''Semua ini semata melampiaskan amarahnya. Amarah karena saudaranya di hina, amarah karena merasa kecewa, amarah karena di manfaatkan. Oleh karena itu setiap dia membunuh, dia tersenyum lega tanpa sadar. Tapi itu menjadi boomerang bagi hatinya. Dia merasa berdosa dan trauma, 'kan?'' jelas Fyodor panjang lebar seraya menebak.
''Hoo... souka. Menurutku dia itu cocoknya Sarpen Sins'' tanggap Dazai membuat Fyodor menyeringit heran.
''Ikimasho(Mari kita dengar)'' ujar Fyodor siap mendengarkan penjelasan Dazai.
''Sarpen Sins. Dosa Kecemburuan. Dia itu anak labil, sering cemburu karena hidupnya tidak seperti orang lain. Di tinggal mati orang tersayang. Selalu di khianati, bagaikan 'manis di makan, sepah di buang'.''- Dazai.
''Andai saja dia tidak overthinking dan membandingkan hidupnya dengan kehidupan orang lain, sejak awal dia tak terlibat dengan kita semua. Dia selalu hidup dalam kegelapan masa lalu'' jelas Dazai panjang bin lebar.
''Kau pasti tahu dosa terbesar setiap manusia dan semuanya pasti punya dosa itu, 'kan?'' Tebak Dazai tersenyum menantang. Begitupula di balas senyuman licik oleh Fyodor.
''Ya... bagaimana kalau kita ucapkan bersama?'' Ujar Fyodor dan di angguki oleh Dazai. Mereka mengambil nafas, membuka mulut seraya berkata serempak.
''Dosa Kebohongan''
***
United Nations. 12.30
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster 2 (BSD x Readers x Haikyuu)
FanfictionPerang Perjuangan mencapai kemenangan. Perang bukan berati harus mengangkat senjata, bertarung sampai meregang nyawa. Perang bisa di lakukan dengan pertandingan olahraga. Termasuk pertandingan Voli Nasional. (Name). Gadis yang telah menumpas traum...