22. Nightmare(2)

324 59 8
                                    

Kasino Langit. 14.30
.
.
.
''Rubah. Kau menemukan keberadaan mereka?'' Tanya Tachihara kepada (Name). ''Belum'' jawab (Name) malas.

''Apa kau tak menggunakan kemampuanmu?'' Tanya Tachihara menyeringit heran. ''Tidak'' jawab (Name).

''Punya kemampuan kok tidak di manfaatkan. Ini peluang untukmu agar bisa bertemu rekanmu di Agensi'' tukas Tachihara dan di abaikan oleh (Name).

''Di lantai ini juga tidak ada tanda bukti, ya...'' ucap Tachihara mulai serius. Hingga mereka berdua menemukan sebuah koin di tengah persimpangan lorong.

''Koin?'' Heran Tachihara mengambil koin tersebut. Hingga (Name) dan Tachihara serempak menengok ke arah lorong sebelah, dimana Atsushi tengah membuka pintu lalu beranjak masuk.

(Name) lamgsung berlari dan membuka paksa pintu yang hendak di tutup, (Name) langsung melangkah masuk dan menggapai pundak Atsushi.

Beruntung, sebelum kemampuan Lucy menyelimuti Atsushi, (Name) sudah menyentuh Atsushi. Membuatnya ikut masuk ke dalam ruangan.

''Rubah!! Matte!!'' Seru Tachihara lalu menghilang dalam pendengaran (Name). Netranya berubah dengan pemandangan ruangan Anne milik Lucy.

'Jadi ini isi ruangannya' batin (Name) melihat seisi ruangan. Hingga ia terikat oleh sebuah tali merah yang tersambung di sebuah pintu gelap.

Inilah kemampuan Lucy.

''Selamat datang di ruangan Anne... Anjing Pemburu darah'' sapa Lucy mendekati (Name). Mereka bertiga tidak tahu jika yang mereka tahan adalah (Name).

''Kyouken.... kenapa kau bisa tahu kami ada disini? Apa tujuanmu?'' Tanya Kyoka dengan nada dingin. Atsushi menyeringit heran, menatap selidik sosok yang terikat benang merah.

''Aku adalah intel. Tentu saja aku tahu informasi dalam waktu cepat'' jawab (Name) lalu melepas paksa ikatan benang merah.

Bats!!

Benang terlepas dan (Name) langsung merengsek cepat ke hadapan Atsushi. Walau mereka sudah mengantisipasi, mereka tak dapat berkutik dengan pergerakan (Name).

Mereka salah paham. Mereka mengira (Name) akan menyerang Atsushi. Nyatanya...

Grep!

(Name) memeluk sayang Atsushi. Dua wanita yang melihat hal tersebut ber 'hah!' kaget dan menatap aneh.

''A-Ano...''. Atsushi tergagap kala (Name) semakin memeluknya erat. Rambut hitam (Name) perlahan berubah menjadi silver lagi. Mengubah kepribadiannya seperti dulu.

Melonggarkan pelukan, (Name) membuka topinya dan tersenyum kepada Atsushi tanpa sadar.

''Hisashiburi, Jinko'' sapa (Name) tersenyum senang. Atsushi, Kyoka dan Lucy terkesiap kaget kala orang yang di kira lawan ternyata kawan.

''(Name)- san!!'' Pekik mereka bertiga kaget.

''Ha'i - ha'i. Sudah cukup sapaannya. Aku kesini untuk mencari kalian'' ucap (Name) santai membuat ketegangan di ruangan Anne.

Sring...

Kyoka langsung menodong pisaunya di leher (Name). Mengancam dan bersiaga dengan gerakan (Name) selanjutnya.

''Jadi kau mau menangkap kami?'' Tanya Kyoka datar. ''Hm... tidak juga. Karena aku tahu kalian tidak bersalah'' jawab (Name) membuat suasana sedikit mencair.

Kyoka langsung menarik pisaunya dan di sarungkan, (Name) bukanlah ancaman bagi mereka.

''Kalian kesini untuk apa?'' Tanya (Name). ''Kami menemukan salah satu Pertanda dari kelima Pertanda Maut. Dia adalah pemimpin di sini'' ucap Atsushi menjelaskan.

I'm Life With A Monster 2 (BSD x Readers x Haikyuu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang