Sendai. 15.00
.
.
.
''Akane. Aku ikut denganmu'' ucap (Name). ''Bukannya belum waktunya bertemu mereka?'' Heran Akane.''Tidak. Ini sudah waktunya'' ujar (Name). ''Kalau begitu, tunggu sampai aku minta tanda tangan Romero baru muncullah. Jika kau ingin bertemu Wakatoshi silahkan saja'' tutur Akane.
''Oke~^^'' ucap (Name) riang. Bruno dan si kembar Hirotaka berjalan menuju lapangan. Biasa... bertemu dengan idola mereka.
Bruno dan Sugawara siap berjejer dengan benda yang akan di tanda tangani oleh Kageyama, sementara Akane menyapa Hinata dan Romero.
Sementara Maeda dan Shino bertemu dengan Bokuto dan Fukuro. Mereka berbincang dengan kenalan mereka masing - masing.
(Name) hanya diam sendiri melihat mereka yang tengah bertemu idola mereka masing - masing. Hingga seseorang tak sengaja menabrak bahunya.
''Ah! Gomennasai Ojou- chan-''
Pria itu berhenti sejenak melihat wajah (Name) yang tak asing baginya. (Name) juga demikian, merasa tak asing melihat wajah pria bersurai hitam dengan gaya bedhair-nya.
''Kuroo- san?'' Tebak (Name). Kuroo mengangguk canggung dan masih belum mengenal (Name).
''Y-ya. Itu saya. Anda siapa?'' Tanya Kuro. (Name) memegang dadanya seraya menjawab pertanyaan Kuro.
''Ini aku, (Name)'' ucap (Name) membuat Kuroo terbujur diam. Tak mungkin. Pasti tak mungkin. Begitulah isi hati Kuro yang tak percaya melihat (Name) berdiri di depannya.
''Haha... Ojou- chan. Jangan bercanda, dong'' tawa hambar Kuroo. (Name) memasang wajah datarnya pada Kuroo.
''Apakah aku terlihat sedang bercanda, Kurtet- san?'' Tanya (Name). Kini Kuroo terbelalak. Panggilan itu adalah panggilan yang selalu di ucapkan (Name) saat camp dahulu.
''J-Jadi... kau masih hidup?'' Tanya Kuroo tergagap tak percaya. ''Ya. Aku masih hidup'' jawab (Name) santai.
Spontan Kuroo memeluk (Name), membuat sang empu kaget. Tak hanya (Name), tapi beberapa orang yang melihat mereka. Sampai sebuah bola voli melayang dan menghantam kepala Kuroo.
Duak!!
''Teme! Apa yang kau lakukan pada saudariku?!!'' Umpat Akane. Ya. Dia pelakunya. Kurio langsung melepas pelukannya dan beralih memegangi kepalanya.
'Yabai... Akane mulai lagi' batin (Name) keringat dingin. Akane melangkah dengan menghentakkan kakinya. (Name) segera menahan Akane agar tak memicu keributan.
''Oi! Dia itu kenalanku, Akane. Tenanglah!'' Ucap (Name) kelabakan menghentikan Akane yang mode satan.
Akane mengambil nafas tenang dan menghembuskannya perlahan. Kemudian Akane langsung memeluk (Name), menatap waspada pada Kuroo.
''Dareda omae?'' Tanya Akane ketus. ''Kuroo Tetsuro. Aku dari Asosiasi Bola Voli Jepang. Kau pasti Akane, kan?'' ucap Kuroo seraya menunjukkan kartu pengenalnya.
''Bagaimana kau mengenalku?'' Tanya Akane dan memeluk lebih erat saudarinya. ''Akane, kurushi(sesak)'' ucap (Name). Akane langsung melepas pelukan protektifnya.
''Siapa yang tidak kenal dengan Ace nomor satu se Jepang setelah Sakusa Kiyoomi? Kau itu banyak di sorot oleh media dna fans perempuan, lho'' ucap Kuroo. ''Aku tak peduli'' ucap Akane masa bodoh.
Jtak!!
''Itte! (Name)!!'' Ringis Akane lantang. Mengundang perhatian semua orang yang mengenal (Name).(Name) menjitak saudara kembarnya karena bersikap tak sopan kepada orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Life With A Monster 2 (BSD x Readers x Haikyuu)
ФанфикPerang Perjuangan mencapai kemenangan. Perang bukan berati harus mengangkat senjata, bertarung sampai meregang nyawa. Perang bisa di lakukan dengan pertandingan olahraga. Termasuk pertandingan Voli Nasional. (Name). Gadis yang telah menumpas traum...