Rava sakit
–Happy reading
.
.
."Hacih!!" Suara bersin itu membuat salah satu dari kedua pria yang sedang saling berpelukan mulai terusik dengan membuka mata nya perlahan, pria yang terusik melihat ke arah Samping.
"Hacih!!" Yang lebih tua menghela napasnya saat mendengar suara bersin itu tidak juga reda dari Semalam, sedikit beranjak Tapi pria Kecil Yang sedang sakit malah merengek.
"Jangan Tinggal.. " rengeknya membuat Mevan menghela napas. "gak di tinggal sayang, Gue mau ambil kompres dulu." Mevan berucap dengan mengusap rambut Rava yang basah mungkin kepanasan karena suhu tubuh Rava meningkat.
"Gak mau.. Rava mau dipeluk," rengeknya lagi Mevan bila Rava sudah dalam mode Rewel nya hanya bisa pasrah dan berserah diri pada Tuhan, karena demi apapun Rava akan berubah 180° dari biasanya.
"Ya udah Kakak peluk lagi," ujar Mevan yang tidak jadi keluar mengambil kompresan untuk Rava, panggilan mereka berubah saat Rava sedang sakit Begitu lah mereka aneh tapi nyata.
"Pusing," ujar Rava dengan pelan, Mevan dengan peka mengusap kepala Rava. Perlahan tapi Pasti agar sedikit mengurangi rasa sakit di kepala Anak Manis itu. "Udah dibilang jangan Hujanan Malah Ngeyel lagian," ujar Mevan mengomel kesal.
"Jangan di marahin.." rengek Rava lagi Mevan hanya bisa diam saja menanggapi ucapan Rava. "jangan di Omelin.. mau di sayang," ujar Rava pelan.
"Gak di Omelin gak di marahin cuma Ngomong sayang," ujar Mevan membenarkan Ucapan Rava. "Pukpuk Kak pengen di pukpuk.." rengekan Rava semakin menjadi, Mevan dengan pelan menepuk punggung dan Juga pantat Rava.
Rava merengek dengan memejamkan matanya, tubuhnya tidak enak saat ini dan Mevan sedang berusaha untuk menenangkan Rava. "Diem sayang, Sini peluk makin erat." Mevan semakin memeluk Rava.
"Mau makan?" tanya Mevan dan Rava menggelengkan kepalanya. "Gak bakal sembuh kalau Gak makan, kalau Gak makan nanti Di bawa ke rumah sakit lagi." Mevan mengancam tapi Rava malah semakin merengek.
"Gak mau!! Kak jangan Maksa hiks.. " Rava menangis dengan menggoyangkan tubuhnya karena Mevan memaksanya untuk makan.
"Yaudah Gak, maaf sayang." Mevan meminta maaf Pada Rava dengan mengusap rambut Rava dan mengecup pipi Rava dengan gemas, Mevan melihat Kening Rava yang mengerut.
Hidung anak manis itu pun memerah, Mevan kembali menghela napasnya bila tidak di obati akan semakin parah tapi bagaimana cara Mevan membujuk Rava untuk makan dan Minum Obat.
"Sayang Mau Uang Gak?" tanya Mevan dengan mengusap rambut Rava. "Mau," jawab Rava dengan cepat, Mevan terkekeh. Sakit pun uang tidak boleh tertinggal untuk Rava, memang Unik tapi Mevan Terhibur.
"Kakak buat perjanjian Mau Gak?" tanya Mevan dan Rava mendongak menatap ke arah Kekasihnya itu dengan penasaran. "Kakak kasih Uang 100rb persuapan Gimana?" tanya Mevan Membuat Rava sedikit tertarik.
"Jadi kalau 10 Suap 1jt Gitu?" tanya Rava dan Mevan Mengangguk mengiyakan Ucapan Rava. "Kalau Makan lebih Banyak ya uang Jajan nya bakal lebih banyak juga sayang, Gimana Mau?" tanya Mevan sekali lagi. Rava yang di tanya Hanya diam, dirinya tertarik tapi tidak mau Makan.
"Tapi makan nya Suap Ya Kak?" pinta Rava dan Mevan mengangguk. "Di suap sambil di pangku juga Kok. Mau Gak?" tanya Mevan dan Rava mengangguk dengan pelan. "Jangan Bohong kalau Bohong Marah nanti!" Ancam Rava dan Mevan hanya terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Lovely Boyfie (END)✓ Pdf Ver
FanfictionRAVAEL XAVIER TRAINAKULA Siapa yang tidak mengenal anak nakal yang satu ini, dia nakal pembuat onar dan semua hal buruk dia pegang. selalu menjadi Incaran Guru BK karena kenakalan nya yang di luar batas kenakalan remaja pada umumnya. tidak Takut p...