MBBLB|| 18 🏀

3.7K 366 63
                                    

"kita udah putus!"
–Rava–

Happy reading
.
.
.

Halis Rava mengerut saat melihat semua anak yang seangkatan dengan kekasihnya tengah berkumpul di lapangan.

Ujian mereka sudah selesai dan Mereka mulai Bebas sambil menunggu kelulusan berbeda dengan rava yang harus mempersiapkan Ujian kenaikan kelas nya.

"Ada apa disana kumpul begitu?" tanya Rava dengan mengerutkan keningnya bertanya pada teman-teman nya. "Katanya sih Pembahasan soal liburan, mereka mau liburan buat perpisahan kalau Gak salah."

"Ohh.. Gaya banget mau liburan," ujar Rava dengan sedikit meledek hal itu membuat teman-teman nya terkekeh pelan. "Pacar Lo pasti ikut sih apalagi di sana Ada si Keyna, Lo gak bisa ikut mampus pacar Lo di rebut pelakor!" Ghaizka menakut-nakuti Rava.

"Emang gue peduli? Kagak Maaf, kak Mevan udah gue pakein pelet gak akan tertarik sama Dada cewek." Rava menjawab dengan enteng hal itu membuat Ghaizka mendengus kemudian terkekeh.

"Si Rava mah Bukan nya takut malah di jahilin yang ada, kayak Gak tau aja. Dia kan suka mancing ribut kalau sama kak Mevan untung kak Mevan kesabaran nya setebal kamus." Xabian berucap dengan santai.

"Asli dah kalau gue jadi Kak Mevan udah gue buang Si Rava ke rawa-rawa." Uziel ikut menimbrung, Rava mendengus mau menyebalkan Gimana pun Rava bagi teman-teman nya tapi bagi Mevan Rava itu bayi menggemaskan.

"Lo gak tau aja kak Mevan itu bahkan lebih jahil daripada gue kalau di rumah, harusnya gue yang gak tahan sama kelakuan dia bukan dia yang gak tahan sama kelakuan gue!" Rava membela diri nya, teman-teman nya memutar bola mata mereka malas.

"Gak yakin gue kalau Kak Mevan Jahil, Kalau Lo yang jahil gue yakin soalnya emang dari lahir." Nario berbicara dengan sewot dan Rava semakin mendengus.

"Sialan memang kalian semua!" umpat Rava dengan kesal, mereka terkekeh dengan bertosria. Mereka berhasil memancing emosi Rava yang Mudah sekali mereka pancing.

"by the way Gimana yang waktu itu Rav? Kak Mevan telepon gue nanyain Lo kemana karena Lo gak balik ke apartemen setelah ketemu mama nya Kak Mevan?" tanya Xabian dengan penasaran.

Rava melihat Xabian. "Gapapa, Gak ada masalah. Buktinya tadi pagi gue berangkat sama dia kan," jawab Rava dengan santai walaupun sebenarnya Rava membuat drama tapi Rava tidak akan mengakui nya gengsi masa dia harus menceritakan tingkah bayi nya.

"Terus kenapa Kak Mevan nyari Lo?" tanya Xabian semakin penasaran, Rava hanya cengengesan sebelum menjawab. "gue main ke rumah kakek kak Mevan tapi Gak bilang mangkanya dia nyari, dia juga cerita kok kalau nelpon Lo." Rava menjawab lagi.

"Ohh.. gue kira Lo buat ulah lagi kemarin," ujar Xabian dengan menatap Rava, Rava memutar bola matanya malas. "Gak lah Gila! Lo kira setiap saat gue nyari masalah gitu?!" tanya Rava dengan sewot tidak terima padahal kenyataannya iya, Mevan sedang sibuk belajar saja Rava ini bila rewel selalu memancing keributan.

"Kan emang iya, Lo kalau gak buat Ulah bisa demam. Udah bawaan dari lahir kan?" tanya Xabian Walaupun benar tapi pertanyaan itu membuat Rava kesal, Teman-teman nya ini memang selalu memancing emosi nya Agar meledak. Setelah Rava mengamuk mereka kabur mencari Mevan untuk menenangkan Rava.

Sudah biasa seperti itu tapi tetap saja rava sering terpancing oleh mereka. "Iyain aja dah biar Lo puas!!" Rava berucap dengan sedikit kencang. Bahu Rava di senggol oleh Uziel hal itu membuat Rava menoleh ke arah tunjuk Uziel.

My Badboy Lovely Boyfie (END)✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang